Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Artikel Utama

Puisi: Malam Telah Tersesat

23 November 2021   04:14 Diperbarui: 25 November 2021   23:18 495 75
Malam telah tersesat.
Di bawah remang-remang lampu taman. Pelangi hadir tanpa menunggu hujan. Meredam suara-suara letih tertatih membuka tabir rahasia matahari. Merendam wajah-wajah lelah yang gundah hingga tetesan ampas segelas kopi.

Kelam malam menunda perjalanan masa lampau, terhenti mendaki anak-anak tangga menara risau.

Malam telah tersudut.
Di bawah pecahan buram temaram lampu kamar. Catatan-catatan mimpi terjebak pasrah dalam buku harian yang gusar. Suara-suara parau menyapa sengau dinding bisu yang membatu. Wajah-wajah hirau menyimpan nyeri kisah embun pagi yang kembali membeku.

Geram malam menunda perjalanan masa silam. Menata serpihan jiwa-jiwa yang meniti titian dendam.

Malamku tersesat.
Di bawah kegelapan sunyi yang tak mampu sembunyi. Bait-bait sepiku menjemput pagi

Curup, 23.11.2021
Zaldy Chan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun