Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Cerpen: Setelah Hari Ketiga

25 Juni 2021   15:40 Diperbarui: 25 Juni 2021   15:55 460 33
Kawanan perampok itu melarikan diri. Tersisa tiga orang yang tergeletak di tanah. Tak bergerak. Tak lagi bernyawa.

Seorang perempuan bergegas keluar dari persembunyian di semak-semak. Berlari, dan segera menjatuhkan tubuh. Kemudian memeluk erat tubuh kekasihnya yang berlumuran darah.

"Bicaralah! Jangan diam!"

Air mata menemani teriakan itu. Tak ada sahutan. Selain gerak segukan nafas dari hidung, terhalang aliran darah yang tak henti keluar.

"Demi Tuhan! Bicaralah!"

Perempuan itu tahu. Kekasihnya masih hidup. Tapi tak ada pilihan yang bisa dilakukan di antara kegelapan malam, dan jalanan yang sepi. Kecuali menemani dan memeluk kekasihnya.

Perlahan, mata lelaki itu terbuka. Menatap wajah cantik yang begitu dekat, dan melekat erat di wajahnya.

"Dengarkan. Cintaku hanya tersisa sedikit. Tapi itu cukup untuk seumur hidupmu. Aku..."

Kamera menjauh! Terdengar nada lirih musik, menyambut butiran hujan bulan Desember, yang menghujani perpisahan.

Tak lama, barisan nama-nama memenuhi layar. Termasuk nama Andy Lau dan Rosamund Kwan. Mengakhiri film Hongkong yang aku lupa judulnya itu.

***

'Itu satu-satunya film yang aku suka!"

Kau tersenyum sambil menyerahkan gelas berkopi milikku. Kutandaskan isinya hingga di dasar gelas terlihat ampas. Gelas kosong itu kuajukan padamu.

"Nambah lagi, boleh?"

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun