Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Artikel Utama

Puisi: Janji

12 April 2021   21:33 Diperbarui: 17 April 2021   23:53 424 53
Sejak pagi, janji berpakaian rapi. Bersiap menata hati menempuh perjalanan sunyi. Bulan suci.

Dari pemakaman sepi. Angin mengeja batu-batu nisan yang membisu. Sebelum mengirim pesan samar. Beraroma kelopak mawar.  

"Tak ada air mata!"

Langit tergesa membujuk matahari sembunyi. Membiarkan angin menciptakan hening. Di antara jejak bulir-bulir bening. Bergulir, dan mengering.

Di halaman masjid. Angin perlahan melewati pintu, mengusap pelan kaca jendela, dan berhenti di atas sajadah paling depan.

"Tinggal pelaksanaan!"

Langit bergegas menarik matahari dari arah timur. Memaksa awan senja mengalunkan dendang selamat tidur. Dan, memberi jeda angin untuk bertafakur.

Di puncak menara, angin dan langit malam menikmati puji dan puja. Membahana ke angkasa.

"Ini malam mulia!"

Di dalam kamar. Janji mengenakan pakaian tidur. Mendengkur.

Curup, 12.04.2021
zaldy chan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun