Ramadhan kali ini badan mudah lelah, ketika waktu sahur yang telah direncanakan dengan menyetel alarm sesuai yang diinginkan terkadang tidak terdengar oleh telinga kita sendiri. Mungkin kita lelah bekerja sehingga tidurnya amat nyenyak.
Ceritanya, tanpa kita sadari ada sekelompok anak remaja berjumlah 10 - 15 orang berinisiatif untuk membangunkan sahur didekat rumah, mereka hanya ingin menggembirakan hatinya dengan cara bermain alat musik sambil beribadah. Tetapi sebagian orang melihat kehadiran mereka yang membangunkan sahur dipandang sebelah mata.
Berikan mereka ruang untuk menjadi yang lebih baik dalam berekspresi demi menghindari kejadian-kejadian yang merugikan orang lain.
Masing-masing wilayah ada cara unik yang dilakukan sekelompok remaja untuk membangunkan sahur. Seperti pada saat sahur hari ke-8 Ramadhan, kami sekeluarga mendengar sekelompok remaja membangunkan sahur dengan bernyanyi lagu Persija "Syalalala lalala" dengan di selingi suara lantang dari mereka SAHUR, SAHUR, YUK KITA SAHUR.
Mereka membawa alat musik drum dan kawan-kawan nya. Kami sudah terbiasa dengan pernak-pernik kehidupan saat sahur. Zaman milenial masih tersimpan generasi muda yang masih peduli dengan lingkungan nya dan memiliki ide untuk membangunkan sahur walau dengan cara berbeda.
Niat mereka sudah baik, namun disambut dengan ucapan yang tidak baik. Mereka tetap membangunkan sahur dengan musik lagu "Syalalala" tetapi syairnya diganti jadi seperti ini bunyinya; "Bangunin Sahur Diomeliin, Ga dibangunin Sahur Kesiangaan Lala Lala Lala Lala Syalalalala"
Ajarilah anak-anak mu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu. (Ali bin Abi Thalib RA)
"Semoga kita bisa lebih bijak menyikapi kreativitas sekarang"
Salam Sukses
zakizamani_10 April 2022
