Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Gus Baha: Ikhlas Itu Mudah karena Semuanya Pemberian dan Kehendak Allah

23 Maret 2021   10:21 Diperbarui: 30 Juli 2021   15:22 2708 0
Bismillahirrahmanirrahim

Ikhlas merupakan pencapaian tertinggi yang dapat dilakukan oleh seorang hamba Allah. Begitu tingginya derajat ikhlas, hanya Allah yang dapat mengetahui keikhlasan hati seseorang. Bahkan malaikat pun yang menemani dan mencatat amal kebaikan kita setiap waktu, tidak mengetahui apakah seorang hamba ikhlas atau tidak. Karena itulah mengapa Setan akan selalu menggoda umat manusia, terkecuali pada hamba hambanya yang ikhlas. Sebab setan tidak bisa mengganggu orang-orang ikhlas, yang hanya mengharap ridho Allah. Sebenarnya bagaimana dan seperti apakah ikhlas itu. Apakah ikhlas adalah suatu perkara yang teramat sulit dan berat dilakukan. Berikut disampaikan oleh KH. Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) Hafizahullah tentang bagaimana caranya agar kita bisa mengaplikasikan ikhlas pada perbuatan dan ibadah kita.

Kajian ikhlas dalam ilmu Fiqih sedikit lebih rumit dibandingkan ilmu Hikmah.  Diantara penjelasan ilmu Fiqih, ikhlas itu dapat dilakukan dengan tidak berharap pahala atas amalan. Kemudian tidak mempedulikan orang yang menghina atau memuji. Pembahasan Fiqih  membutuhkan penjelasan rumit karena memang kita bukanlah ahli fiqih. Beda halnya jika kita membahas ikhlas menggunakan pendekatan dalam Ilmu Hikmah dalam kitab Hikam, karangan Ibnu Atthailah Assakandari.  Maka lebih dapat disederhanakan untuk mudah dipahami. Bahwa ikhlas itu adalah mengingat ingat semua merupakan pemberian Allah, anugerah Allah dan kehendak Allah

Dalam beramal penting untuk berlaku ikhlas. Tanpa ikhlas maka suatu amal akan sia-sia. Jika kita tidak ikhlas dalam beramal seperti mengharap imbalan atau balasan, maka logika yang dibangun adalah, bagaimana bisa kita menuntut upah pada Allah. Sementara kita bisa beramal saja itu atas kehendaknya Allah.

Saat ini kita bisa melakukan zakat adalah dengan kehendak Allah, kita bisa sholat itu atas hidayah dari Allah. Bagaimana bisa ketika kita ditakdir dikehendaki melakukan sholat dan zakat, namun juga menuntut upah kepada Allah yaitu surga.

Sesungguhnya setiap amal yang dapat kita lakukan adalah berasal dari Allah atau kehendak Allah. Setelah kita bisa melakukan itu semua, jika lalu menuntut kepada Allah untuk memberikan upah, itu merupakan suatu hal yang patut dipertanyakan. Karena bagaimana bisa kamu meminta upah atas suatu amal yang Allah sendiri bersedekah kepadamu, dalam memberikan amal itu.

Bagaimanakah engkau meminta balasan atas suatu keikhlasan, padahal Allah sendiri yang memberi hidayah keikhlasan itu sendiri kepadamu

Menurut Mazhab Tarekat Abu Hasan Asyadzili, Ikhlas itu mudah dan dapat dilatih.  Hanya orang yang belum mengerti saja yang belum bisa melakukan keikhlasan.

Suatu keadaan yang tidak mencerminkan keikhlasan misalkan seorang guru bisa menjadi alim tentunya itu karena keinginan Allah, bisa mengajar itu atas kehendak Allah. Kemudian setelah menjadi alim dan bisa mengajar lalu menuntut akan pemberian Allah

Contoh lainnya misalkan pada Kang Rukhin, salah satu murid Gus Baha. Kang Rukhin diberikan uang 1 Milyar untuk digunakan sebagai modal berdagang oleh gurunya. Setelah dipakai berdagang, dia mendapat keuntungan dari uang yang semula berjumlah 1 Milyar menjadi 3 Milyar. Setelah berkembang lalu Rukhin datang kembali pada gurunya dan mengatakan bahwa karena dirinya (Kang Rukhin) memiliki prestasi bisa mengembangkan uang 1 Milyar tadi menjadi 3 Milyar, lalu dia meminta upah lagi pada gurunya sebesar 3 Milyar lagi. Sebagai bentuk hadiah atas bisnisnya yang sukses. Permintaan hadiah setelah berbagai fasilitas yang diberikan itu merupakan sebuah permintaan yang tak logis juga sebagai kesalahan cara berpikir.

Begitu halnya pada seorang Guru. Seorang guru yang menjadi alim itu sebab ilmu yang berasal dari Allah. Bisa mengajar itu atas kehendak Allah. Apabila para murid tak mengerti hak dari seorang guru, maka sang Guru tadi tak perlu berkecil hati dengan bersikap ikhlas hanya mengharap ridho Allah. Sebab ilmu dan segalanya adalah pemberian dan kehendak Allah

Ketika seseorang bertanya kepada Abul Abbas Al Mursi yakni Guru dari Ibnu Atthailah Assakandari yang mana Abul Abbas merupakan Murid dari Abu Hasan Assyadzili. Dia bertanya tentang apakah itu sesuatu yang membuat Allah benci?. Sesuatu yang membuat Allah benci yaitu hanya melihat kepada dirimu sendiri. Setiap amal yang dilakukan kita merasa atas peranan diri sendiri tanpa merasa ada campur tangan hidayah Allah. Misalkan kita merasa sholat itu aku banget, sedekah aku banget.

Belajar dari para penganut ilmu Tasawuf sebagaimana dikatakan dalam Kitab Sullamut Taufik karangan Syekh Nawawi Al Bantani, para Sufi itu menganggap bahwa segala sesuatu adalah minallah dan Ilallah. Bahwa segala sesuatu itu berasal dari Allah dan hanya untuk Allah. Bahwa Hidayah itu  'minallah' atau dari Allah, seperti saat ini mendapat hidayah dan memiliki uang untuk sedekah. Kemudian diperuntukkan untuk Allah dengan disedekahkan atau 'ilallah'

Ketika kita ditakdirkan sujud itu merupakan kehendak Allah, karena diberi kesehatan fisik, dengan paru paru sehat dan jantung sehat. Lalu kita diberi keinginan bersujud atas kehendak Allah. Apabila Allah telah memberi itu semua kepada kita apakah lantas kita lalu menuntut hadiah kepada Allah. Apakah itu berarti bukannya suatu hal yang tidak pantas kita lakukan terhadap Tuhan

Apabila tidak ada keikhlasan dalam hati kita, lalu kita mau meminta kepada siapa dan akan menuntut kepada siapa. Adalah hal yang aneh saat kita diberi hidayah untuk melakukan kebaikan lalu menuntut Tuhan memberikan balasan. Bukankah itu sesuatu hal yang memalukan jika dilakukan terhadap Tuhan

Dalam syarah kitab Hikam penjelasan dari Wasithy, murid Ibnu Atthailah Assakandari dikatakan menuntut balasan atau upah atas amal taat, itu penyebabnya adalah lupa pada karunia pemberian Allah. Seharusnya kita mengingat ingat karunia pemberian Allah dengan berterima kasih pada Allah sudah dikehendaki melakukan berbagai macam kebaikan.

Dicatat dari ceramah KH. Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) Hafizahullah pada kanal YouTube 'Ngaji Melu Kyai' yang berjudul "Ikhlas itu Sangat Mudah".

Semoga Allah memberikan pada Guru-Guru kita panjang umur, sehat wal Afiat, Rahmat dan perlindungan-Nya. Aamiin. Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan ini.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun