Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Ibu Kota Baru, Optimisme Menuju Indonesia Sentris di Masa Depan

20 Agustus 2019   21:50 Diperbarui: 20 Agustus 2019   21:56 99 2


Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo kelihatan begitu serius untuk pemindahan ibu kota Indonesia. Perlu diketahui, wacana untuk pemindahan ibu kota Indonesia sudah terdengar sejak pemerintahan Presiden Ir. Soekarno dan presiden berikutnya.

Akan tetapi, wacana tersebut sering hilang timbul. Kini, Presiden Joko Widodo memandang secara visioner dengan menciptakan wajah baru Indonesia melalui ibu kota Indonesia yang baru. Sebelumnya, Indonesia sudah memindahkan ibu kota sebanyak 3 kali. Dari Jakarta dipindahkan ke Yogyakarta pada tahun 1946, lalu pada tahun 1948 kembali dipindahkan ke Bukit Tinggi. Kemudian, dalam tahun yang sama kembali dipindahkan ke Bireuen, Aceh.

Apabila pemindahan ibu kota dahulu dilatarbelakangi oleh penjajahan, kini disebabkan oleh pekara kompeks. Terdapat 4 poin penting penyebab pemindahan ibu kota Indonesia yaitu mengenai penduduk. Penduduk di Jakarta cenderung meningkat setiap tahunnya, dikarenakan pendatang semakin berhamburan datang.

Fakta mencatat, bahwa 57% penduduk Indonesia memilih menetap di Pulau Jawa.  Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) 2017, mencatat pada tahun 2016 penduduk Jakarta 10,28 juta jiwa kemudian tahun 2017 meningkat menjadi 10,37 juta jiwa. Maka dapat disimpulkan bahwasanya penduduk Jakarta dalam hitungan jam bertambah 11 orang. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun