Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kurma Pilihan

Surat dari Kota Pahlawan, untuk Bapak dan Adik di Kampung

9 Mei 2021   14:03 Diperbarui: 9 Mei 2021   14:28 409 5
Tak terasa kita sudah berpuasa selama 26 hari. Lebaran sebentar lagi tiba. Seluruh umat Islam di penjuru negeri menyambut dengan suka cita. Ramadan kali ini masih dalam suasana pandemi. Pemerintah pun memberikan kebijakan pelarangan mudik H-7 lebaran hingga H+5 lebaran untuk antisipasi penyebaran Covid-19. Saat mengetahui kabar tersebut aku sedikit sedih, apa aku bisa pulang sesuai tanggal yang sudah ditentukan.

Selain karena kesibukan tertentu, qadarullah aku diberikan sakit. Awalnya mengira akan cepat sembuh, ternyata aku salah. Sakit itu beberapa hari tak kunjung pergi. Mungkin Allah sedang menyuruhku untuk istirahat. Ini sebuah teguran karena aku kurang aware dengan kondisi tubuh. Mohon maaf untuk keluarga tercinta di rumah. Untuk kedua kalinya aku tak bisa mudik. Tak bisa merayakan lebaran hari pertama bersama-sama.

Aku tahu merayakan lebaran bersama keluarga itu adalah hal yang membahagiakan. Namun, takdir berkata lain, aku belum diizinkan oleh-Nya untuk berada di tengah-tengah kalian. Aku tak mau memaksakan diri untuk pulang. Sebenarnya bisa saja menyembunyikan sakit ini dari petugas di stasiun tapi itu bukan keputusan yang tepat. Aku lebih memilih menjaga diriku dan orang lain di sekitar. Kondisi tubuh yang sakit membuat sistem kekebalan tubuh berkurang, jadi akan lebih mudah terserang Covid-19. Atau bahkan ketika aku pulang malah membawa virus  tersebut ke keluarga. Tentu ini bukan kondisi yang membahagiakan. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun