Karena genggamanmu yang mematri
Kudapati lagi pesona pagi hari
Kejutan yang sehangat mentari
Tatap mata yang kucuri
Tunjukkan dusta yang Kaututupi
Ukiran ilmu yang kupelajari
Tak kan habis dilalap api
Meski aku tlah berusaha bicara
Tapi kadang gugupku yang juara
Lalu, bagaimana cara?
Agar mengusir rasa yang masih membara
Jalan setapak adalah saksi
Kami yang menahan emosi
Hening, tanpa aksi
Padahal, Kau adalah destinasi