Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bola Pilihan

Sisi Lain Drama CR7 Vs Manchester United

15 November 2022   23:30 Diperbarui: 15 November 2022   23:37 335 2
Viralnya wawancara kontroversial Cristiano Ronaldo dan Piers Morgan  mungkin menjadi satu hal yang langsung membuat Manchunian dan manajemen klub panas-dingin, karena datang tanpa diduga.

Seperti emak-emak kehilangan Tupperware, bintang Portugal itu langsung menguliti sisi-sisi bermasalah di klub. Mulai dari inkompetensi pelatih, salah urus manajemen, bahkan kualitas infrastruktur klub, semua disebutnya mengalami kemandekan.

Tak ada progres berarti sejak Sir Alex Ferguson pensiun tahun 2013. Alih-alih progres, penurunan lah yang terlihat. Sebuah fakta miris yang sebenarnya sudah jadi rahasia umum, tapi terkonfirmasi oleh wawancara superstar tim itu sendiri.

Dari kacamata etika profesional, mungkin tingkah eks pemain Juventus ini salah. Tapi, jika ini adalah aksi "whistleblowing" Ronaldo, seharusnya klub juga perlu introspeksi diri, karena ini bukan pertanda baik.

Dalam banyak kesempatan, seruwet apapun masalah sebuah klub, biasanya para pemain atau pelatihnya tidak sampai membongkar habis kekurangan klubnya. Kalaupun dilakukan, biasanya itu dilakukan jauh setelahnya, kebanyakan saat si pemain sudah pindah klub atau pensiun, dalam porsi cerita nostalgia, dan bukan untuk menjelekkan klub.

Salah satu contohnya kebetulan datang dari kisah Angel Di Maria. Pemain Argentina itu punya kesan kurang baik dengan suasana kota Manchester dan media Inggris, selama waktunya di sana.

Tapi, eks pemain Real Madrid ini baru berbicara banyak, saat sudah pindah ke PSG. Ada rasa tidak suka datang, tapi masih wajar, karena ada profesionalisme yang harus dijaga.

Masalahnya, ketika hal-hal buruk di internal tim sampai dikuak seorang pemain pemenang 5 trofi Liga Champions dan 5 Ballon D'Or, berarti tim ini memang bermasalah.

Meski menunjukkan perbaikan bersama Erik Ten Hag, Si Setan Merah masih harus membereskan dulu semua masalah di dalam tim. Salah satunya berkaitan dengan apa yang dibuka Cristiano Ronaldo di media.

Kalau mereka memang ingin serius berbenah, sanksi buat sang pemain seharusnya tidak terlalu berat. Karena, kritik itu adalah masukan yang membangun.

Jadi, daripada hanya gaduh karena di-"roasting" pemain sendiri, sudah saatnya manajemen klub mulai mengevaluasi, seberapa parah keadaan sebenarnya, sebelum mulai berbenah lagi.

Seharusnya, ini bukan satu hal yang sangat memalukan, karena tujuannya konstruktif dan arahnya jelas. Tidak bisa dipungkiri juga, kalau level aktual tim saat ini masih jauh dari masa puncak performa di era Fergie, sehingga butuh perubahan menyeluruh.

Jika manajemen The Red Devils masih merasa semuanya baik-baik saja, seperti dirasakan sebagian Manchunian akhir-akhir ini, rasanya tidak sulit untuk menduga keengganan tim untuk berbenah.

Tentunya, ini akan jadi titik penentuan, apakah mereka bisa lebih baik dari sebelumnya, atau justru gagal. Jika sikap tegas yang ada diikuti juga dengan pembenahan menyeluruh, rasanya kita akan bersiap melihat MU yang kembali jadi tim kuat. Jika tidak, kita masih akan menikmati sepak bola jenaka milik milik kubu Old Trafford.

Pilih yang mana, Manchester United?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun