Bintang lima yang saya maksud disini bukan hanya merujuk pada skor 5-0 yang menjadi hasil akhir pertandingan, tapi juga mewakili performa tim secara keseluruhan.
Tampil tanpa Fabinho dan Alisson yang belum bisa bermain karena terbentur aturan karantina di Inggris, tim asuhan Juergen Klopp tetap mampu bermain agresif sejak awal laga.
Situasi ini membuat Watford kewalahan. Meski awalnya mampu bertahan dengan rapat, tim asuhan Claudio Ranieri dipaksa mendapati kenyataan pahit, karena rencana taktik mereka langsung berantakan sejak menit ke 9.
Pemicunya, gawang The Hornets kebobolan, setelah Sadio Mane sukses memanfaatkan umpan diagonal Mohamed Salah. Apa boleh buat, rencana awal tim promosi untuk bertahan sambil bergerilya lewat serangan balik cepat terpaksa berubah.
Moussa Sissoko dkk lalu dipaksa untuk bermain lebih terbuka. Tapi, disinilah lini belakang Liverpool yang dikomandoi duet Virgil Van Dijk dan Joel Matip menunjukkan kelasnya saat bertahan.
Beberapa kali jebakan offside, dan penempatan posisi mereka yang oke sukses meredam serangan lawan. Apa boleh buat, tak banyak peluang berbahaya yang hadir dari tim asal kota London itu.
Sepanjang jalannya pertandingan, Caomihin Kelleher, yang tampil sebagai starter menggantikan Alisson di bawah mistar gawang Si Merah, bahkan hanya membuat dua penyelamatan.
Ini kontras dengan Liverpool yang banyak mengirim tembakan ke gawang Watford. Lini depan The Kop yang diperkuat trio Firmino-Mane-Salah bahkan mampu merajalela, dengan memanfaatkan celah terbuka di lini belakang lawan.
Terbukti, setelah Mane menjebol gawang Ben Foster, Roberto Firmino sukses mencetak trigol lewat tendangan tap-in, berkat penempatan posisi yang bagus di kotak penalti.
Sajian trigol pemain asal Brasil ini sempat diselingi satu gol cantik dari Mohamed Salah. Disebut demikian, karena bintang Mesir ini mampu menggocek tiga pemain lawan, sebelum mencetak gol dengan tendangan kaki kiri yang terukur.
Performa ciamik trisula lawas andalan Liverpool ini membuat mereka mencatat 12 gol hanya dalam tiga pertandingan terakhir. Sebuah performa istimewa, untuk ukuran trisula yang belum lama ini dicap sudah mulai menurun, tak seganas dulu lagi.
Selain menampilkan performa bagus, Jordan Henderson dkk juga mampu mengubah absensi Alisson dan Fabinho menjadi satu manfaat strategis. Selain karena Kelleher mencatat clean-sheet, James Milner yang kali ini turun sebagai gelandang juga mampu membuat assist atas gol pertama Firmino.
Di sisi lain, penampilan ciamik di Stadion Vicarage Road, juga membuat tim leluasa melakukan rotasi, dengan menarik Andy Robertson, Trent Alexander-Arnold, dan James Milner di babak kedua. Mereka digantikan oleh Alex Oxlade-Chamberlain, Kostas Tsimikas, dan Neco Williams.
Pergantian ini menjadi satu persiapan, jelang bertandang ke markas Atletico Madrid tengah pekan mendatang. Ketangguhan tim asuhan Diego Simeone menjadi satu hal yang benar-benar diwaspadai Klopp.
Meski pertandingan ini terlihat timpang secara permainan, penampilan di markas tim promosi ini menjadi satu peningkatan tersendiri, setelah sebelumnya dipaksa berbagi poin dan kebobolan lima gol di dua laga terakhir.
Kini, sepasang ujian sulit sudah menunggu, dengan Atletico Madrid dan Manchester United sebagai lawan. Inilah satu fase yang akan menunjukkan, seberapa tangguh Liverpool musim ini.
Jika mampu meraih hasil positif, ini akan jadi pembuktian bahwa mereka tak layak dianggap remeh, meski cukup pasif berbelanja pemain di bursa transfer musim panas lalu.
Mampukah Liverpool membuktikan diri?
