Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bola Pilihan

Awalan Rumit PSG

2 Agustus 2021   16:06 Diperbarui: 2 Agustus 2021   16:17 185 1
Rumit. Begitulah gambaran umum dari aksi PSG di Piala Super Prancis, setelah kalah 0-1 dari Lille OSC, Senin (2/8, dinihari WIB).

Dalam partai bertajuk final Trophees des Champions yang dimainkan di Bloomfield Stadium, Tel-Aviv, Israel, Les Parisiens dipaksa takluk 0-1 oleh sang juara bertahan Ligue 1, berkat gol tunggal Xeka di menit akhir babak pertama.

Sebenarnya, tim asuhan Mauricio Pochettino sudah berusaha keras menggempur pertahanan Les Douges. Kendali permainan mereka pegang, terutama di babak kedua.

Daya dobrak tim pun ditambah, dengan memasukkan Gini Wijnaldum, tapi penampilan disiplin Burak Yilmaz dkk membuat semua upaya itu nihil.

Alhasil, klub masa muda Eden Hazard mampu meraih gelar juara. Mereka jadi tim pertama, yang mampu memutus catatan juara beruntun PSG di Piala Super Prancis, yang terbentang antara tahun 2013-2020.

Ini jadi de ja vu buat Lille, karena mereka melakukan hal yang sama di ajang Ligue 1 musim lalu.

Hasil ini tentunya cukup untuk menggambarkan seberapa rumit situasi tim kota mode. Mereka memang sudah mendatangkan pemain bintang macam Achraf Hakimi, Gini Wijnaldum, Gianluigi Donnarumma dan Sergio Ramos.

Tentunya, ini menggambarkan seberapa besar ambisi klub di musim baru. Masalahnya, kuartet pemain baru ini ternyata masih butuh waktu lebih untuk bisa klik di tim.

Hakimi dan Wijnaldum memang sudah mulai bermain, tapi tidak dengan Gigio Donnarumma (masih berlibur setelah membawa Timnas Italia juara Euro) dan Ramos (pemulihan pascacedera).

Ditambah lagi, beberapa pemain kunci di klub masih diberi kesempatan untuk berlibur setelah melakoni tugas negara, baik di ajang Euro atau Copa America. Misalnya, Marquinhos dan Neymar (Brasil), Leandro Paredes dan Angel Di Maria (Argentina), Marco Verratti (Italia), Pablo Sarabia (Spanyol) dan Kylian Mbappe (Prancis).

Meski masih punya pemain potensial macam Xavi Simmons, atau pemain berpengalaman seperti Keylor Navas, Julian Draxler, dan Mauro Icardi, PR Pochettino terlihat rumit.

Penyebabnya, pelatih asal Argentina ini harus membangun kekompakan tim dengan formasi relatif seadanya di pekan-pekan awal Ligue 1.

Sekembalinya para pemain kunci dari masa liburan, apa yang sudah ada dan dibangun itu harus dibangun ulang. Dua kali kerja.

Itu masih belum termasuk jika PSG akhirnya mendatangkan pemain baru lagi. Maklum, tim raksasa Prancis belakangan diketahui tertarik merekrut Paul Pogba dari Manchester United.

Jadi, bisa dibayangkan seberapa rumit awal musim 2021/2022 bagi PSG, dan seberapa kompleks tantangan Pochettino. Ini menjadi satu anomali, karena banyak orang menyebut PSG punya kualitas materi pemain yang menyeramkan, karena berhasil mendaratkan pemain berkualitas ke Parc Des Princes.

Tapi, ternyata masih ada banyak PR yang belum beres. Secara khusus, menyatukan beberapa pemain bintang dalam tim akan jadi tantangan paling nyata, karena meredam ego pemain bintang bukan masalah sepele. Apalagi, di tim seglamor PSG.

Inilah satu tantangan kompleks, yang harus dihadapi Pochettino di PSG, klub kaya yang kembali mencanangkan ambisi melaju jauh di Liga Champions Eropa, sekaligus mengembalikan hegemoni di Ligue 1.

Jika berhasil diatasi, tim rival bebuyutan Olympique Marseille tampaknya akan mampu melaju kencang di kompetisi domestik dan kembali melangkah jauh di Liga Champions. Tapi, jika gagal ditangani dengan baik, rasanya musim ini akan jadi musim yang rumit.

Menarik ditunggu, bagaimana kiprah PSG setelah kekalahan ini.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun