Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bola Pilihan

Setelah PSS Sleman Tembus Semifinal

13 April 2021   15:39 Diperbarui: 13 April 2021   15:43 142 6
Sempat diragukan di awal turnamen, pelan tapi pasti PSS Sleman mampu membuat kejutan demi kejutan di turnamen pra-musim Piala Menpora.

Setelah menjadi juara grup C, tim asuhan Dejan Antonic kembali membuat kejutan, saat menang adu penalti 4-2 atas Bali United, Senin (12/4). Pertandingan ini ditentukan lewat adu penalti, karena kedua tim bermain imbang tanpa gol.

Kemenangan ini memastikan Irfan Bachdim dkk lolos ke babak semifinal. Di babak semifinal, mereka akan menghadapi Persib Bandung, yang sehari sebelumnya menang 3-2 atas Persebaya Surabaya.

Secara kasat mata, capaian Laskar Sembada kali ini merupakan satu kejutan besar. Maklum, selain karena faktor persiapan yang mepet, ada desakan dari suporter untuk mengganti pelatih asal Serbia itu, yang dinilai hanya bermain pragmatis, minim kreasi.

Meski manajemen klub sebetulnya tak memasang target tinggi, tekanan tetap saja ada, karena sebagian suporter PSS berharap tim kesayangan mereka lolos ke babak semifinal.

Tak heran, tekanan sempat meninggi, saat Tim Super Elang Jawa menjalani partai terakhir fase grup melawan Persebaya. Kala itu, tagar #DejanOut sempat mengemuka di media sosial.

Tapi, seiring kesuksesan tim lolos ke babak semifinal, rasanya tak perlu ada lagi tekanan yang dikhawatirkan. Tim sudah cukup kompak, dan punya pertahanan solid.

Terbukti, dari lima pertandingan yang sejauh ini sudah dijalankan, Fabiano Beltrame dkk hanya kebobolan saat kalah 1-2 atas Madura United di laga pembuka.

Meski hanya mencatat dua kemenangan tipis dengan skor 1-0 (atas Persebaya dan Persik Kediri) dan sepasang skor kacamata (atas Persela Lamongan dan Bali United) catatan ini menunjukkan, seberapa sederhana prinsip bermain PSS Sleman ala Dejan Antonic.

Meski sebenarnya punya materi tim yang cukup lumayan, eks pelatih PBR ini mampu menekankan kekompakan tim dengan baik. Mereka bisa bertahan dengan disiplin, dan menyerang saat ada peluang.

Berapapun skornya, yang penting menang. Percuma jika main bagus tapi kalah. Meski terlihat sederhana, agaknya, ini memang garis besar rencana Dejan dan manajemen PSS untuk tim: membangun kekompakan tim supaya bisa lebih konsisten.

Sejauh ini, rencana itu sudah berjalan lancar, dengan mencapai semifinal Piala Menpora sebagai bonus. Tapi, masih ada PR yang perlu dibenahi, antara lain mempertajam daya dobrak lini depan, dan memastikan komposisi tim minimal tetap solid.

Untuk masalah daya gedor tim, PR ini bisa ditangani di bursa transfer, misalnya dengan mendatangkan penyerang baru berkualitas. Bisa juga dengan memaksimalkan materi pemain yang ada.

Di sisi lain, mereka perlu mengamankan jasa pemain yang ada, supaya tak pindah massal ke klub lain setelah Piala Menpora. Minimal, transfer seperti pada kasus Assanur Rijal (Persiraja Banda Aceh ke Persis Solo) bisa diminimalkan.

Seperti diketahui, pencetak empat gol di Piala Menpora ini pindah, karena hanya dikontrak selama Piala Menpora. Kasus transfer ini rawan terjadi setelah tim tersingkir di turnamen.

Alhasil, klub dipaksa membangun ulang tim dari awal. Tentunya, ini akan kurang baik, khususnya jika tim tersebut mematok target tinggi.

Kini, PSS Sleman sudah menapak babak semifinal. Seharusnya, tak ada tekanan atau suara sumbang apapun, karena capaian di lapangan sudah berbicara. Seharusnya, mereka bisa tampil tanpa beban, dan menjadikan ini sebagai modal menuju kompetisi sebenarnya. Siapa tahu, mereka bisa kembali membuat kejutan.

Jadi, bagaimana, PSS?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun