Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bola Pilihan

Kisah Kemenangan Beda Rasa

8 Agustus 2020   05:24 Diperbarui: 13 Agustus 2020   08:05 55 4
Serupa tapi tak sama. Begitulah kesimpulan sederhana, dari dua partai leg kedua babak perdelapan final Liga Champions, yang berlangsung Sabtu (8/8, dinihari WIB). Kedua partai itu adalah Juventus vs Olympique Lyon, dan Manchester City vs Real Madrid.

Disebut serupa, karena tim tuan rumah sama-sama mampu memegang kendali permainan sepanjang laga. Di Etihad Stadium, Manchester City mampu membuat pertahanan Real Madrid sibuk, seperti halnya yang dilakukan Juventus kepada Lyon di Juventus Stadium.

Dari segi skor, dua laga ini juga menghasilkan skor identik, yakni 2-1, dengan dua gol yang sama-sama melibatkan dua pemain. Hanya saja, ada sedikit perbedaan di sini.

Di Manchester, Gabriel Jesus mencetak satu gol dan satu assist untuk gol Raheem Sterling. Di Turin, Cristiano Ronaldo mencetak sepasang gol, dengan salah satunya memanfaatkan assist Federico Bernadeschi. Satu gol lainnya dicetak CR7 lewat titik putih.

Tapi, meski menghasilkan beberapa kesamaan, terdapat rasa berbeda dari kedua laga ini. Pertama, kemenangan City atas El Real terasa manis, karena tim asuhan Pep Guardiola menang agregat 4-2 atas tim arahan Zinedine Zidane. Pada leg pertama, City juga mengalahkan Real dengan skor 2-1 di Bernabeu, dalam laga yang diwarnai kartu merah Sergio Ramos.

Sebaliknya, kemenangan kali ini terasa getir buat Juventus, karena mereka kalah agregat gol tandang. Di leg pertama, gol tunggal Lucas Tousart membawa Les Gones unggul 1-0 di kandang sendiri. Apa boleh buat, Juventus masih harus menunggu lagi, untuk mengejar mimpi juara di Eropa.

Menariknya, kunci dari kelolosan City dan Lyon sama-sama berasal dari kemampuan mereka memanfaatkan momentum, dengan mencuri gol lebih dulu. Meskipun, pendekatan bermain mereka setelah unggul sangat berbeda.

Di Etihad Stadium, Manchester City mampu memegang kendali permainan, dan memanfaatkan blunder ganda Raphael Varane untuk mencetak gol. Momentum ini mampu merusak irama permainan El Real, dan membuat gol yang dicetak Karim Benzema jadi mubazir.

Sebaliknya, meski digempur habis-habisan oleh Cristiano Ronaldo dkk, Lyon mampu memanfaatkan celah terbuka di lini belakang Juventus untuk mencuri gol cepat. Berawal dari skema serangan balik cepat, Lyon mendapat hadiah penalti setelah Houssem Aouar  dilanggar Rodrigo Bentancur di kotak terlarang.

Peluang ini lalu dikonversi Memphis Depay menjadi gol lewat tendangan panenka. Gol ini menjadi momentum buat Lyon untuk bermain rapat sepanjang laga, sambil bergerilya lewat serangan balik cepat.

Sebaliknya, Juve yang mampu memegang kendali permainan, justru gagal mengendalikan situasi. Meski mampu mengurung pertahanan Lyon, dan menyamakan skor agregat lewat dwigol Ronaldo, tekanan yang begitu berat untuk segera mencetak gol ketiga, justru membuat kualitas penyelesaian akhir mereka tak optimal.

Menariknya, hasil identik dari kedua laga ini menunjukkan, seberapa parah kelelahan mental Real Madrid dan Juventus, setelah meraih gelar juara di liga, lewat pacuan gelar yang cukup melelahkan. Seperti diketahui, kedua tim harus menunggu sampai pekan-pekan terakhir untuk meraih trofi liga domestik.

Dalam kondisi selelah itu, baik Real Madrid maupun Juventus masih harus berjibaku mengejar defisit gol di Liga Champions, dengan situasi tak ideal. Real Madrid kehilangan Sergio Ramos yang diskors, sementara Juventus tak bisa memainkan Paulo Dybala sejak menit awal, menyusul cedera ringan sang Argentino.

Sebaliknya, City dan Lyon yang sama-sama punya jeda waktu cukup panjang, mampu mempersiapkan diri dengan baik, sebelum akhirnya memastikan kelolosan. Di babak perempatfinal, kedua tim akan saling berhadapan di kota Lisbon, venue yang ditetapkan UEFA untuk menuntaskan gelaran Liga Champions musim ini.

Menariknya, kelolosan City dan Lyon menampilkan sebuah gambaran, seberapa melelahkan pacuan gelar juara liga domestik yang ketat, dan efeknya pada ajang tingkat kontinental. Di sini, City dan Lyon layak diapresiasi, karena mereka mampu memanfaatkan situasi dengan baik.

Menariknya, pertemuan City dan Lyon juga akan menampilkan dua misi berbeda. Dimana, Lyon akan berusaha lolos, demi menjaga peluang lolos ke Liga Champions musim depan, sementara City akan berusaha keras, untuk meraih sukses di Liga Champions, yang memang menjadi ambisi mereka sejak dimulainya era kepemimpinan Sheikh Mansour.

Tim manakah yang akan melaju?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun