Dan apakah berteduh dari hujan akan menyelamatkan hidupku
Tidak.!
Aku berkata dalam kata-kata kita
Berseruh diantara suara-suara serak
Aku bertarung dalam ruang yang gelap
Temaran cahaya menambah suram pada jiwa yang seram
Suaraku meraung riang dalam girang
Berpaduh dalam kepedihan yang merasuk rusuk-rusuk jiwaku
Melenyapkan kepakan sayap sayap fanah dalam fatamorgana
Aku melihat serigala memangsa kaumnya
Burung bangkai berpesta pora diiringi himne perjuangan
Sungaipun  berhenti mengalir mengabaikan dahaga mereka
Aku muak pada arwah  yang serakah
Benci pada abdi yang banci
Aku berlari mencari hati yang pasti
Berteriak dalam  riak-riak gempitah Menggugah jiwa yang pasrah
Aku disini menanti yang pasti dari hati yang mati
Laksana melukis kayu yang tak lagi tegak
Seakan berjalan diantara miang-miang
yang selalu mengusik tenangku
Aku muak berada pada dunia yang anyir
Dunia yang penuh dengan kepalsuan
Dunia yang jauh dari ketidak adilan
Dunia yang penuh dengan kebusukan
Duniakku yang telah luluh lantah digilas arogansi yang tak berkesudahan
Jakarta 20 September 2020
@m'abstrak