Saya begitu siap untuk  merayakan kelolosan Atletico ke babak 8 besar sekaligus menertawakan kesialan Juve. Modal kemenangan dua gol di kandang benar-benar menempatkan Atletico di atas angin. Dua minggu sudah saya menantikan malam ini, malam yang begitu ditunggu-tunggu. Dengan segala keyakinan, keajaiban comeback tidak akan terjadi pada malam ini. Duet Gimenez - Godin adalah salah satu terbaik di eropa, semua orang tahu itu. Ronaldo tidak akan berkutik seperti di markas Atletico. Mandzukic ? halah, semua pemain Kroasia telah mencapai puncak permainannya saat kalah di Final Piala Dunia melawan Perancis. Tengok saja Perisic dan Modric, tidak terdengar lagi magisnya.
Demi paripurnanya malam ini saya telah memikirkan selebrasi apa yang hendak saya lakukan begitu wasit meniup peluit akhir. Meniru Simeone seperti di leg pertama atau membuka kaos gaya Balotelli "why always me". Tapi apa yang kemudian terjadi. Juve mengurung Atletico mulai dari menit pertama. Chiellini bermain begitu taktis, Bernardeschi kesurupan Ngolo Kante, ada dimana-mana, Cancelo dominan di sayap kanan, dan Ronaldo kembali membuktikan "this is me". Juve lolos. Saya, untuk kesekian kalinya nelangsa.