Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kebijakan

Mencari Aman di Tengah Eksistensi Senjata Nuklir

30 November 2021   17:23 Diperbarui: 30 November 2021   17:46 139 1

Refleksi Seorang Manusia pt. 1

Sebagai seorang manusia, setiap pribadi memiliki akal sehat untuk mempertahankan dirinya dari marabahaya, marabahaya sendiri bisa datang dari alam yang ditinggalinya, bahkan dari sesama manusia. Alamiah sekali apabila kita berbicara tendensi ini muncul secara turun-menurun dari pendahulu kita ribuan tahun sebelumnya. 

Kita dipaksa untuk merasa tidak aman karena memang aturan alam memaksa kita untuk bertahan hidup. Melihat situasi ini, manusia memiliki pilihan, hidup atau mati. 

Oleh karena itu, bagi mereka yang ingin tetap hidup, akal yang dimiliki mereka pun dipakai sebagai alat, alat inilah yang kemudian melahirkan banyak inovasi sebagai media untuk bertahan hidup di tengah ketidakpastian dan ketidakamanan. 

Kerap kali pula, privilese akal pikiran tak hanya diberikan kepada manusia, tetapi ribuan lainnya. Anarkisme akal pikiran manusia inilah yang kemudian melahirkan tendensi untuk tetap bertahan hidup. Bagi mereka, terkadang untuk mempertahankan hidup, hidup lain pun menjadi bayarannya. Namun, dunia tidaklah sesederhana 2 sisi koin, hitam & putih, maupun jahat & baik, tetapi lebih kompleks daripada itu.  

Dunia modern yang tengah kita tinggali sekarang merupakan kulminasi dari banyak tragedi, keajaiban, dan buah pikir dari para pendahulu. Layaknya seorang manusia, kebutuhan merupakan sebuah hal yang mutlak, baik itu dengan niat baik maupun sebaliknya, tetapi perlu kita sepakati bahwasanya semua itu merupakan tendensi serta urgensi untuk bertahan hidup. Sifat yang diturunkan oleh nenek moyang tersebut merupakan katalis yang kemudian digunakan sebagai alat transaksi. 

Sistem transaksi ini dapat digambarkan dengan "Inovasi dibutuhkan untuk membayar rasa ketidakpastian, nihilnya rasa aman, serta insekuritas. Lantas, mengapa refleksi tersebut masuk ke dalam benak penulis? 

Penulis percaya bahwasanya setiap hal memiliki akar yang sama, yang membedakan hanyalah kompleksitas subproduk dari hal tersebut yang membuatnya rumit, sehingga memunculkan banyak kebingungan serta miskonsepsi. Kemajuan persenjataan merupakan lahiran dari sebuah inovasi untuk memenuhi kebutuhan keamanan untuk bertahan hidup. 

Gagasan bahwa tiap negara anarki dan memiliki hak untuk bertahan hidup sudah cukup dijelaskan secara konkrit dalam realisme.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun