Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Kembali ke Rumah di Jatibening Bekasi

8 Juli 2020   16:01 Diperbarui: 8 Juli 2020   16:33 170 4
Kembali ke Rumah di Bekasi.

Ada yang bilang rumahku adalah surgaku. Begitulah yang saya rasakan pagi ini. Kwmbli ke rumah setelah selama seminggu meninggalkannya untuk rekreasi.

Pagi hari sudah mengisi air di kolam dan memberi makan ikan nila. Lalu menyirami makanan di halaman rumah. Nikmat rasanya mengerjakannya dengan suka cita.

Seminggu sudah kami meninggalkan rumah. Ada beberapa tanaman mati kekeringan dan 2 ekor ikan mas mati mengenaskan. Mungkin mereka kelaparan karena tidak diberi makan. Saya merasa berdosa dibuatnya.

Kucing-kucing tetangga yang biasanya kumpul di rumah setiap pagi kini sepi. Baru satu ekor yang kembali meminta sarapan pagi. Namanya si pilek. Kemudian menyusul si koro. Sekarang sudah 2 ekor kucing muncul di halaman rumah.

Anak anak masih tertidur pulas. Intan baru lulus ujian skipsi secara online di UIN Bandung dan Berlian baru saja naik ke kelas 12 di SMA Labschool Jakarta. Alhamdulilah, semoga mereka dapat sukses mencapai cita-citanya. Aamiin.

Semalam mereka masak indomie karena kelaparan. Alhamdulillah perjalanan dari Bandung ke Bekasi tidak sampai 2 jam. Keponakan saya Aldi yang membawa kendaraan. Sekarang lewat tol bisa langsung lewat jalan layang dan keluar langsung di tol Pondok Gede. Bandung Bekasi terasa dekat.

Pukul 22.30 wib kami sudah sampai rumah di Bekasi. Anak anak langsung beres-beres rumah. Intan menyapu lantai dan Berlian menyiapkan tempat tidur. Saya langsung merapihkan tanaman dan memberi makan ikan yang kelaparan.

Semenjak rumah kami sering kebanjiran, saya tak lagi tidur di tempat tidur.  Kita tidur gelar tikar beralaskan kasur lipat. Hal itu kami lakukan agar dengan mudah kami bereskan bila banjir datang lagi.

Saya teringat ketika malam tahun baru 2020 tiba. Anak dan istri pergi rekreasi ke Pangandaran. Tinggal saya sendiri yang berada di rumah. Malam tahun baru seorang diri seharusnya bisa tenang dan damai.

Entahlah saya merasa punya firasat tidak enak. Saya putuskan tidak berangkat menyusul anak dan istri. Ternyata firasat saya benar dan rumah saya terkena musibah banjir yang cukup tinggi airnya.

Tadinya, sesudah mengisi materi di Talang Babungo, Solok, Sumatera Barat, saya langsung terbang ke Pangandaran dari bandara Halim. Ada pesawat yang langsung ke sana. Tapi kemudian saya berubah pikiran.

Malam itu saya sendirian. Hujan datang tiba tiba besar sekali dan tiada henti. Saya mulai merapihkan barang. Namun sayang banjir begitu cepat datang. Saya tak sempat merapihkan barang. Printer dan laptop ada yang kelelep terkena air. Juga barang-barang elaktronik lainnya. Hal yang membuat saya sedih, semua buku habis terendam banjir.

Motor Alda keponakan dan motornya Intan terendam banjir.  Di dalam rumah sudah sepinggang orang dewasa. Pak dokter Firdaus tetangga depan rumah menelepon. Katanya segera mengungsi ke rumahnya. Saya pun menurutinya dan pelan-pelan meninggalkan rumah yang sudah penuh dengan air.Tak ada ir mata menetes di pipi, saya menerimanya dengan ikhlas.

Kisah lengkapnya saya tulis di buku catatan harian seorang guru blogger. Sudah 4 kali rumah kami kebanjiran tahun ini dan kami menikmatinya. Ini ujian kesabaran dari Allah.

Pagi ini kembali ke rumah. Melihat rumah dari luar rumah. Saya duduk di beton peninggalan proyek danau buatan di dekat rumah kami. Alhamdulillah sekarang tak ada banjir lagi. Bila hujan besar saya tak terlalu khawatir lagi, asalkan hujan turun tidak lama.

Kembali ke rumah membawa berkah. Ada datang buku dari penerbit dan percetakan.  Mas Fahri mengirimkannya dari Bogor. Kalau mau pesan dipersilahkan. Buku Catatan Harian Seorang Guru Blogger dan Menulislah Setiap Hari dan Buktikan apa yang terjadi. Saya jual dengan harga murah.

Besok kamis mengisi workshop di SMP Islam Panglima Besar Sudirman Bekasi. Pagi ini mempersiapkan rekaman video untuk acara masa pengenalan lingkungan sekolah di SMP Labschool Jakarta.

Semua kegiatan dilaksanakan secara virtual karena siswa belum boleh pergi ke sekolah. Kami masih belajar, bekerja dan beribadah dari rumah karena Jakarta masih zona merah.

Kembali ke rumah membuat saya bahagia sekali. Melihat ikan berenang ke sana kemari. Melihat tanaman di halaman segar kembali. Setelah ini cuci mobil lalu mandi.

Semoga anda para pembaca bahagia bersama keluarga tercinta. Kebahagiaan itu sederhana. Mulailah dari keluarga anda yang sakinah dan mawaddah. Sampai nanti ya!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun