Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Cermin

13 Maret 2021   23:28 Diperbarui: 13 Maret 2021   23:37 199 38
Pantulan diriku di depan cermin terlukis nyata. Wajah pucat kelihatan kusam berselimutkan aura kelelahan.

Tubuh yang dipaksa beraktivitas tak mengenal waktu bagaikan mesin tanpa jeda sampai berbulan-bulan dan akhirnya berakhir terbaring lemah menjadi penghuni rumah sakit.

Kupandangi cermin itu. Cermin tak pernah bohong, ia selalu bercerita tentang kebenaran. Kebenaran bahwa aku telah lalai merawat diriku sehingga aku tersiksa.

Seharusnya aku menyayangi diriku, memanjakannya dengan memberikan haknya untuk mendapatkan waktu beristirahat yang cukup sebagai hadiah, self reward.

Ahh!

Rasa sesal singgah di dasar hatiku, diam dan tak mau pergi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun