Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bola Pilihan

2 Gol yang Menjadikan Nama Maradona Abadi

1 Desember 2020   19:56 Diperbarui: 1 Desember 2020   20:11 205 3
Akulah pangeran dangdut yang akan meguncang dunia
Lewat lagu yang kunyanyikan, lewat musik yang kumainkan
Setelah aku besar nanti, Akan jadi si raja dangdut

Aku ini calon si raja dangdut
Lebih terkenal dari Si Maradona


Begitulah sebagian penggalan lirik lagu anak-anak tahun 90-an yang dulu sangat terkenal di Indonesia. Lagu berjudul Pangeran Dangdut tersebut rilis tahun 1992 dinyanyikan oleh Abiem Ngesti yang saat itu masih berumur sekitar 13 tahun.

Sekarang, siapa yang tahu Abiem Ngesti? Tidak semua pencinta lagu dangdut atau lagu anak-anak. Siapa yang kenal Maradona? Pastinya hampir semua penggemar sepak bola di saentaero dunia.

Sejujurnya pada waktu kecil dulu pada saat di SD penulis tidak begitu kenal siapa Maradona. Lewat lagu Abiem Ngesti itu jadi penasaran tentang Maradona.

Pemilik nama lengkap Diego Armando Maradona memang seorang bintang lapangan hijau yang melegenda. Pada era 80 an dan awal 90 an dialah pesepakbola terbaik. Namanya begitu terkenal, bahkan di luar dunia bola sekalipun. Jika tidak ada Pele dari Brazil yang pernah mengangkat tiga trophi piala dunia, Maradona bisa dikatakan yang terbaik sepanjang masa sampai saat ini.

Bakat Maradona sudah terlihat sejak belia. Dia adalah pencetak gol termuda pada liga Argentina, yakni pada usia 17 tahun. Pencetak gol termuda di Copa America pada usia 18 tahun 10 bulan. Pencetak gol termuda untuk Timnas Argentina pada usia 18 tahun 7 bulan.

Pada usia belum genap 20 tahun ia sudah menggemparkan Argentina dan Amerika Selatan. Pada tahun 1978 ia sudah menjadi top skor liga Argentina. Yang mana hal itu diulangi dua kali lagi pada dua tahun berikutnya.

Pada tahun 1979 ia menjadi pemain terbaik Argentina. Dan diulangi tiga kali lagi yakni pada tahun 1980, 1981 dan 1986. Pada tahun 1979 juga ia menjadi pemain terbaik Amerika Selatan dan diulangi lagi pada tahun berikutnya.

Banyaknya trophi di level klub mungkin tidak sebanyak Messi atau Cristiano Ronaldo pada saat ini. Ia hanya memenangkan tiga juara liga, yakni satu liga Argentina pada tahun 1981 bersama Boca Juniors dan dua gelar Liga Italia bersama Napoly tahun 1987 dan 1990. Tetapi ada satu trophy yang belum bisa disaingi keduanya yakni Juara Piala Dunia.

Ya, Tahun 1986 adalah momen puncak dari karir pemain berjuluk El Pibe del Oro. Pemain bertinggi 165 centi meter itu mengantarkan Argentina untuk merengkuh juara dunia untuk yang kedua kalinya. Pada tahun itu Maradona menorehkan diri sebagai pemain terbaik pada turnamen itu. Dilengkapi dengan dua momen tak terlupakan, terciptanya Gol Tangan Tuhan dan Gol Terbaik Abad 20.

Adalah Inggris yang menjadi saksi dan merasakan kepahitannya. The Tree Lion harus mengakui keunggulan Tango pada perempat final di stadion Azteca Meksiko dengan salah satu momen yang termasuk paling kontroversial sepanjang sejarah piala dunia.

Pada sekitar menit ke 50-an Maradona mendapat bola dan menusuk ke pertahanan Inggris. Ketatnya barisan pertahanan lawan membuatnya terpaksa mengumpan ke Jorge Volando. Umpan itu gagal mencapai tujuan karena disapu oleh salah satu pemain Inggris, Steve Hodge. Tetapi sapuan itu malah melambungkan bola ke tengah kotak penalti Inggris.

Kiper Inggris, Peter Shilton, bergerak maju untuk menghalau bola. Tetapi Maradona juga muncul sehingga terjadi duel udara di sana.  Duel itu dimenangi oleh Maradona, dan bola pun masuk ke gawang.

Sekilas seperti sebuah sundulan. Tetapi sebenarnya ia menggunakan tangan kirinya untuk mendorong bola. Wasit Ali bin Naser dari Tunisia tak melihat pergerakan tangan Maradona. Ia punya sedikit keraguan dengan meminta saran asisten wasit. Akhirnya gol pun disahkan. Pemain Inggris protes, tapi wasit tak bergeming. 1-0 untuk Tango.

Sekitar 4 menit kemudian pada pertandingan itu Maradona kembali mencetak gol luar biasa. .

Maradona mendapatkan bola di daerahnya sendiri. Ia menggiring bola melewati lima pemain Inggris untuk sampai kotak penalti. Ia kemudian juga mengecoh kiper untuk memaksa Peter Shilton memungut bola dari gawangnya. Sebuah gol yang dinobatkan oleh FIFA sebagai Goal of The Century.

Pertandingan itu kemudian dimenangi Argentina dengan skor 2 - 1. Di final Tango menundukkan favorit juara Jerman Barat dengan skor 3 - 2. Maradona tidak mencetak gol ke gawang Jerman. Tapi menjadi kreator lahirnya gol kemenangan pada menit 84.

Tango keluar sebagai juara. Maradona pemain terbaiknya. Gol Tangan Tuhan menjadikan Inggris merana. Goal of The Century membuat nama Maradona Abadi.

Messi, Ronaldo atau pemain lain, adakah yang bisa menyaingi setelahnya?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun