Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi | Kisah Gitaris Suatu Malam

6 November 2020   02:00 Diperbarui: 6 November 2020   05:27 171 51
Senja baru saja undur diri

Saat purnama genit menyapa malam

Pelanggan mulai berdatangan

Hiburan hati adalah harapan

Lelaki paruh baya berdasi, denganku duduk bersebelahan

Seperti kemarin, ceritanya selalu seputar pekerjaan

Ia berkata " Bisakah membawakan sebuah lagu? Dari Phantom of The Opera? Iramanya sedih tapi membuat berdiri bulu kudukku, mengingatkanku akan seorang gadis di masa lalu"


Ozzy sang bartender adalah karibku

Kerap bermain video game untuk membunuh waktu

Kepandaiannya membuat pelanggan mabuk tak diragukan lagi

Tapi kebodohannya memilih kawan hidup sering terulangi

 Dia berkata "Pekerjaan ini sesungguhnya tidak tepat untukku"

Sementara matanya melirik wanita bersepatu hak tinggi

" Aku yakin bisa menjadi pekerja kantoran, masalahnya tinggal tunggu panggilan!"

 

Tepat di depanku itu si Borah, makelar penjual rumah

Akhir-akhir ini ia ingin menulis buku, entah apa iapun belum tahu

Berada di sebelahnya, si Eddy yang katanya sutradara

Tapi filmnya harus tertunda karena kurang dana

 

Dan para pramusajipun hinggap dari meja ke meja, berharap dapat tips tinggi

Politikus yang juga hadir di sana, berusaha mengusir lelah dengan gengsi

Membelikan minuman untuk semua perempuan kesepian

Walau tahu mereka akan pulang sendiri tanpa ada yang menemani



Tempat ini memang tidak sesepi kemarin malam

Maklum, hari ini banyak orang yang gajian

Bahkan Manager melemparkan senyum padaku tidak karuan

Katanya, Akulah magnet Bar ini! Petikan senarku sirami nurani terdalam



Di telinga mereka, gitarku mengalun bak orkestra biru

Dan kunyanyikan semua lagu yang kutahu

Para pendengarku memeluk minumannya layak soulmate malam itu

Beberapa terlihat menitikkan air mata sendu





Widz Stoops. 11/5/2020 - PC / USA

Note : Puisi pernah tayang di blog SKB dengan judul berbeda.




KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun