Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Nelangsa Pohon yang Cemburu

23 September 2019   03:31 Diperbarui: 23 September 2019   04:11 179 34
Seorang pria menabrak batu besar di jalan setapak.
Diangkatnya batu itu dan diletakkannya di bawah pohon.
Kemudian seorang pelukis datang, melukis di bawah rindangnya.
Ketika pergi, beberapa cat jatuh di situ.
Warna merah terangpun menyelumuri batu

Tak lama, gadis penjaja bunga duduk di bawah pohon yang sama.
Ceria membuat karangan bunga.
Saat sang gadis beranjak bangun, beberapa bunga jatuh di atas batu.

Batu merah terang itu kini bertabur bunga.
Sosoknya seolah menyerupai patung dewa
Manusia terkesima dan mulai menyembahnya

Rasa cemburu pun kian menjalari pohon itu.
"Dulu manusia datang berteduh di bawahku, sekarang mereka hanya hadir menyembah batu!"
 
Sang pohon tak lagi sanggup menahan deru cemburu.
Akarnya yang kuat bergetar dan batu pun terlempar jauh.

Manusia kembali berduyun datang untuk menyembah.
Tapi batu tak lagi ada di sana.
"Tuhan telah pergi dari sini! Tempat ini tidak suci lagi, juga pohon ini!"
Begitu teriak mereka..

Manusia terlihat amat marah!
Menebang dan membakar pohon itu.
Pohon yang sekarat nelangsa
"Ah! Sekarang aku dihukum karena cemburu!"

Api merah menyala-nyala
Asap hitam mengepul bergulung-gulung
Diujung kematian sang pohon meratap sendu
"Duhai manusia, asap ini mematikanmu.. akankah kau tetap menyalahkanku?"

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun