ini negeri kaum beriman
berpenduduk lebih dari 200 juta jiwa
menyebar di belasan ribu pulau yang terhampar
mewarnai negeri
yang warganya mengungkap diri
dalam tradisi budaya adiluhung
dengan ribuan bahasa daerah
ini negeri kaum beriman
warganya beriman kukuh tangguh
diksi agama
menjadi vokabulari sehari-hari
menandakan adanya kekuatan spiritualitas bangsa
warga bangsa memeluk enam agama bahkan lebih
yang saling menghormati
dalam bingkai Pancasila
mereka tidak terbelenggu pada skema berfikir mayoritas-minoritas
semua agama mendapat perlakuan sama dan setara
dari negara
dan dilindungi
oleh negara
nilai-nilai agama amat kental mengemuka
pada hari-hari raya keagamaan
aktivitas mudik
yang nyaris menjadi bagian dari ritual keagamaan
buka puasa bersama
taraweh dan tausyiah
halal bi halal
di bagian timur Indonesia
prosesi jalan salib
dan pawai paskah
masih tetap hidup dan dihormati seluruh warga bangsa
ini negeri kaum beriman
warganya soleh
dan solehah
beragama secara kafah
taat dan setia menjalankan ajaran agama
mereka giat beramal saleh
berdiakonia
sebagai wujud
keberagamaan
yang utuhpenuh
mereka terus berupaya
mengembangkan moderasi kehidupan beragama
hidup beragama yang moderat
yang sangat fanatik terhadap agama yang dianut
namun menghormati dan tidak menafikan agama yang lain
ini negeri kaum beriman
tidak pernah terjadi konflik
berbasis agama
kecuali pertikaian yang bersumber ekonomi, politik dan lain-lain
yang diberi kemasan agama
ini negeri kaum beriman
yang terus berjuang bersama melawan korupsi, intoleransi,teroris, penggunaan agama sebagai instrumen politik, pelanggaran ham, pelecehan seksual, penistaan agama
dalam NKRI yang berdasarkan Pancasila
agama-agama memiliki peran sentral
dalam ikut memberi kontribusi
membangun negeri yang adil, damai, berkeadaban
yang diberkati Tuhan yang dalam bahasa kyai muda sohibku disebut
"baldatun thayyibatun wa robbun ghofur"
yaitu
negeri yang baik dengan Rabb (Tuhan) Yang Maha Pengampun.
Jakarta, 22 April 2022/pk.4.36
Weinata Sairin
