Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Hidup Itu Mewujudkan Dua Dimensi

20 Oktober 2021   05:10 Diperbarui: 20 Oktober 2021   05:13 175 4
HIDUP ITU MEWUJUDKAN DUA DIMENSI


hidup itu bukan sekadar ada
hidup itu bukan
sekadar hadir
hidup itu bukan
sekadar bernafas
hidup itu bukan
sekadar eksis
hidup itu bukan
sekadar mendemonstrasi kan bahwa kita ada, berada atau mengada
hidup itu jauh lebih dalam maknanya dari narasi-narasi apapun yang pernah terumuskan

hidup itu adalah sebuah privilege
yang di anugerahkan yang ilahi
sesuai dengan kasihNya
dan rencana keselamatanNya

agama-agama menarasikan bahwa inti hidup
dan hakikat hidup
terfokus kepada
dua dimensi
horisontal
dan vertikal
manusia makhluk yang dicipta Tuhan
takbisa abai dan masa bodoh terhadap dua dimensi itu

di alam praksis dua dimensi itu bisa mengejawantah
dalam mengasihi Tuhan, Allah Pencipta Semesta Alam
sekaligus mengasihi sesama manusia tanpa dibatasi sara, suku bangsa dan ikatan primordialistik lainnya

mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama
dalam pengalaman empirik
sama saja titik kesulitannya
mengasihi musuh
mengasihi orang yang membenci kita
mengasihi orang yang memperkusi kita
mengasihi orang yang menjegal karier kita
mengasihi orang yang me recall kita tanpa kita berbuat salah
semuanya sangat sulit untuk diwujudkan
namun harus tetap kita lakukan karena itu imperatif ilahi
yang takbisa di ganggu gugat

hidup mengasihi Tuhan
membawa kita kita pada kesulitan
yang spesifik
yang takselalu bisa dituangkan dalam ungkapan apapun
mengasihi yang absurd
lebih sulit ketimbang mengasihi yang kasatmata
agama-agama telah memiliki aturan yang detil bagaimana wujud praksis mengasihi Allah dan mengasihi sesama
dalam konteks kehidupan kita
kini dan disini

hidup dua dimensi
berlaku di sepanjang zaman dan masa
dalam masa-masa peperangan
di abad-abad kegelapan
di zona dan iklim politik apa pun
di masa kanak-kanak
atau saat uzur
mengucur
bagi mereka yang takmampu mengenyam dunia pendidikan
atau mereka yang bergelar profesor hace
hidup dua dimensi itu wajib hukumnya
di zaman pandemi, endemi
sudah di vaksin atau tidak divaksin karena komorbid
hidup dua dimensi itu imperatif ilahi
kita wajib mewujudkannya
konsisten dan setia.

Jakarta, 18 Oktober 2021/pk. 4.17
Weinata Sairin

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun