Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Tangerang yang Mengerang

9 September 2021   15:17 Diperbarui: 9 September 2021   16:03 125 7
TANGERANG YANG MENGERANG


rabu dini hari
tatkala sepi
masih kuat melilit
tiba-tiba terlihat
api berkobar-kobar
membakar
dinding lapas
berusia puluhan tahun
ruang-ruang lapas yang penuh sesak
melebihi kapasitas
hancur luluh tiada bersisa
41 orang tewas terpanggang dalam kobaran api
amat menyedihkan
api juga melukai sekian banyak
warga yang sejak lama menghidupi
ruang pengap itu

kisah-kisah faktual
tentang dunia lapas dalam banyak varian
nyaris selalu berulang di setiap periode
ada penghuni yang
mengendalikan
peredaran narkoba
ada yang berupaya
membobol dinding
agar bebas melihat dunia luas
ada yang rutin meminta izin keluar untuk.berfoya-foya
bersama kroni dan hopeng.mereka
ada yang punya
kamar khusus dilapas dengan fasilitas yang wah
lapas-lapas tidak
mengenal sara atau gender
warga bangsa yang majemuk.dari beragam latarbelakang ada
dan hadir di lapas

panghuni lapas tangerang taksempat mengerang panjang
tatkala kobaran api menjilat tubuh mereka
kita menundukkan kepala dalam duka
mencekam
penghuni lapas selalu penuh sesak
melebihi kapasitas
yang tersedia
mereka yang memenuhi ruang dan blok lapas
adalah mereka
yang menganut
berbagai agama
ajaran agama belum berhasil
menjadi roh dan habitus umat
baru berada pada status formal
di masa depan
bukan saja gedung-gedung lapas yang perlu dievaluasi
tata ruang, sistem keamanan yang makin canggih
sehingga arus listrik tidak menghabisi.nyawa
tetapi juga yang amat hakiki dan asasi
bagaimana ajaran agama bisa menjadi penuntun praksis hidup umat dan tidak berfungsi sebagai
ilmu absurd
yang hanya berguna diseberang kematian.
Jakarta, 8 September 2021/ pk.18.06
Weinata Sairin

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun