Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Aku dan Sekolahku

27 Oktober 2021   13:30 Diperbarui: 27 Oktober 2021   13:51 162 2
Air mengalir akan menjadi genangan Membuat burung-burung ingin berkicau Tulisan ini adalah bukti sebuah kenangan
Tentang aku dan sekolahku.


"Wayan! Wayan bangun! Ini sudah jam tujuh pagi" Teriak mamaku. Kenalin ini mamaku orang nomor satu yang ada di hatiku eaaa

"Astagaa! aku kesiangan. Mama kenapa baru bangunin aku sekarang" ucapku dengan ekspresi cemberut

"kan mama biasanya bangunin kamu jam segini, emang ada apa?" tanya mamaku

"Hari ini susan ikut lomba atletik mah. Aku harus memberi dukungan agar dia semangat supaya menang biar dia dapat mewakili SDN 1 Giri mulya ke tingkat kabupaten" ucap ku.

"emangnya susan ikut atletik cabang apa?" tanya mamaku.

"Lari sprint 40 meter mah" ucapku.

"ya sudah, sana mandi dan jangan lupa sarapan" ucap mamaku. "iyaa mah" sahutku.
 
Susan ini adalah sahabatku yang paling baik dan paling cantik aku mengenal dia pada pertama kali masuk sd kelas 1

"Susan! Susan!" panggilku sambil berlari menghampirinya di depan kelas.

"kok kamu lama banget datangnya aku dah lama nungguin kamu loh yan" ucap susan dengan nada kesal.

"Maaf san,maaf kan sahabat mu ini yang palinggg cantikk" ucap ku dengan nada manja.

"iyaa kumaafkan, ayo dah kita berangkat kelapangan sekarang sudah telat nih" ucap susan sambil mengernyit geli.

Pada saat perlombaan susan menang menjadi juara pertama lari putri. Aku pun sangat senang melihat sahabatku menjadi juara. Tiba-tiba aku memiliki perasaan iri terhadap sahabatku karena guru-guru dan teman-temanku sangat senang dan bangga atas kemenangannya selain itu susan juga sangat percaya diri pada saat perlombaan tadi apalagi di tonton banyak murid-murid. Berbanding terbalik dengan diriku yang memiliki kepribadian pemalu dan takut berinteraksi terhadap orang banyak. Aku pun dengan segera menghilangkan sifat buruk ini dengan cara berdoa "Tuhan semoga kelak nanti aku bisa menjadi anak yang berprestasi" doa ku dalam hati.

Setelah beberapa bulan kemudian aku dinyatakan lulus Dari sekolah dasar, aku dan susan segera mendaftar ke jenjang lebih lanjut yaitu SMP. Setelah melewati masa orientasi siswa(MOS) selama tiga hari, dihari terakhir MOS adalah pembagian kelas dan ternyata aku dan susan sekelas, kami pun sangat senang sekali karena kami tidak berpisah walaupun hanya beda kelas. Dihari pertama sekolah kami mengisi formulir tentang ekskul ekskul apa saja yang ingin di ikuti. Aku dan susan memilih ekskul voli, Yang diadakan seminggu dua kali di hari selasa dan kamis pada waktu jam 4 sore.

"Yan besok kita ekskul voli berangkat bareng ya" ajak susan. "Oke" sahut ku.

Hari ini adalah hari pertama aku mengikuti ekskul voli bersama teman-temanku. Terlebih dahulu kami diarahkan oleh pak budi beliau adalah guru olahraga, kami melakukan pemanasan aktif dan pasif terlebih dahulu yang kemudian dilanjutkan dengan  berlari mengelilingi lapangan sekolah sebanyak 5 kali. setelah berlari kami di intruksikan untuk istirahat beberapa menit.

"Wayan! Susan!" aku dan susan pun serentak menoleh kearah suara yang memanggil nama kami. Ternyata pak budi yang memanggil. Aku dan susan pun segera menghampiri pak budi.

"permisi, ada apa pak memanggil kami" ucapku.

"saya ingin mengetahui siapa yang lebih cepat berlari diantara kalian berdua dan dian,untuk mewakili perlombaan atletik putri di SMPN 1 angsana. Jadi kalian bersedia kan  bapak uji siapa yang lebih cepat berlarinya" ujar pak budi.

"iyaa pak kami bersedia" ucapku walaupun sebenarnya aku tidak siap karena ini pertama kalinya aku melakukan adu lari bersama sahabatku dan kakak kelas ku yaitu kak dian.

Kami pun bertiga berada di posisi yang sudah diarahkan "Dengarkan baik-baik aba-aba dari saya" ucap pak budi.

 "Bersedia! siap! Larii!"

dengan sigap aku langsung berlari sekencang mungkin agar sampai finish walaupun dengan nafas ngos-ngosan.

"jadi lari yang paling tercepat adalah wayan dan yang kedua dian dan yang terakhir susan"ucap pak budi.

Aku gak menyangka kalo aku lari yang paling cepat diantara mereka.

"untuk wayan dan dian mengikuti lomba atletik dengan cabang lari sprint 60 meter, lompat jauh, dan tolak peluru. Dan untuk susan mengikuti lomba marathon sejauh 5 km, apa kalian bersedia? Tanya pak budi.

"bersedia pak"ucap kami dengan kompak

"Jadi waktu kalian hanya tinggal 3 bulan untuk berlatih, gunakan waktu ini sebaik mungkin" ucap pak budi.

"baik pak kami akan menggunakan waktu sebaik mungkin untuk latihan agar dapat membanggakan sekolah ini" ucap kak dian.


Sudah tiga bulan terakhir kami selalu berlatih dengan bersungguh sungguh untuk mengharumkan nama sekolah.

Pagi ini adalah pagi dengan suasana yang belum pernah kurasakan sebelumnya dimana perasaanku campur aduk antara rasa takut, tidak percaya diri, kaget terhadap suasana dimana aku belum terbiasa berinteraksi dengan banyak orang dan itu tentunya membuatku cemas, dan pastinya perasaan yang sangat gugup selalu hadir dan melekat di dalam diriku. Mungkin perasaan seperti ini wajar karena ini pertama kali nya aku melakukan kompetisi untuk menunjukkan kemampuan terbaik dan aku harus mengingat diriku kembali apa tujuan ku berada di sini, ialah untuk mengharumkan sekolahku dan aku harus optimis.

Lomba pertama yang dilaksanakan adalah lomba lari dengan jarak 60m dan yang kedua lompat jauh dan terakhir  tolak peluru.

Babak pertama untuk lomba lari Aku berada di tempat barisan kedua dari 7 barisan.

"semangat wayan kamu pasti bisa" ucap pak budi memberiku semangat.

Aku pun hanya bisa menganggukkan kepala ku saking gugupnya.

 "Untuk peserta harap bersiap-siap dan dengarkan baik-baik  aba-aba" ucap panitia lomba memberi arahan.

Bersedia!... Siap!... Lari!

Aku berusaha untuk berlari sekencang mungkin tetapi aku merasa kaki ku ini terasa berat untuk melangkah dan terasa lama aku untuk mencapai finish. Setelah berapa detik aku bertarung dengan pikiranku aku akhirnya sampai finish walaupun aku bukan urutan pertama.

Selanjutnya kak dian untuk babak kedua lomba lari dengan barisan ketiga. Aba-aba pun sudah selesai di ucapkan oleh panitia. Aku melihat kak dian berjuang dengan gigih berlari dengan langkah kaki yang panjang dan cepat sehingga Kak dian  mendapatkan urutan pertama. Perlombaan selanjutnya adalah lompat jauh, dengan kesempatan lompat tiga kali. Hasil dari lompatan ku untuk lompatan paling jauh hanya 2.95 m dari tiga kesempatan lompat dan kak dian lompatan paling jauh 3,55 m sedangkan peserta dengan lompatan paling jauh 4 m dan selanjutnya adalah lomba tolak peluru dan aku tetap tidak masuk tiga besar.

"Dian kamu hebat dapat juara 3" ucap budi dengan raut wajah senang.

"Beneran ini pak saya dapat juara 3?" tanya dian untuk memperjelas.

"iyaa beneran masa bapak bohong" sahut pak budi.

"selamat ya kak dian" ucapku memberi selamat.

"iya terimakasih wayan" sahut kak dian.

"Maaf ya pak saya tidak bisa menjadi juara" ucapku lirih namun tetap terdengar.

"gak papa yan, anggap saja ini awal dari kesuksesan kamu dan untuk selanjutnya harus berlatih lebih keras karena empat bulan lagi ada O2sn(olimpiade olahraga siswa nasional) di pagatan" ucap pak budi dengan serius.

"iyaa pak saya akan berlatih dengan bersungguh-sungguh" ucapku.

"Semangat! Semangat! Semangat" ucap pak budi memberiku semangat dengan mengempal tangan.

Sudah 4 bulan terakhir aku selalu berlatih dengan bersungguh sungguh.

Hari ini adalah hari yang kutunggu-tunggu dimana aku harus menunjukkan kemampuanku sebaik mungkin tetapi rasa gugup tak pernah luput dari jiwaku.

"wayan kamu harus optimis! jangan psimis" ucap pak budi memberi semangat karena sejak tadi melihatku terlihat gelisah.

Perlombaan pun sudah di mulai, di mulai dari lomba lari. Aku berdoa terlebih dahulu, kemudian menarik nafas sampai tiga kali agar menghilangkan rasa gugup yang kualami dan membuang pikiran buruk yang membuat ku tidak percaya diri.

Pada saat lomba lari aku tidak menyangka karena aku menepati posisi pertama dengan lari paling cepat diantara peserta lainnya. tentu saja aku senang tetapi aku tidak bisa merasa puas sampai di situ saja karena masih ada lomba selanjutnya yaitu lompat jauh dan tolak peluru. Sekilas aku melihat pak budi memberiku semangat dengan mengepalkan tangan dari jarak kejauhan.

Dan lagi-lagi aku menepati posisi pertama dari lomba lompat jauh dan tolak peluru.

"Hebat yan kamu jadi juara pertama atletik putri" ucap pak dengan rasa bangga.

"iyaa pak" ucap ku sambil tersenyum malu-malu.

Jujur perasaanku hari ini sangat terharu dan tidak menyangka aku bisa mengharumkan nama sekolah.

Sejak aku mengikuti perlombaan atletik aku bisa mendapat pelajaran dan pengalaman, untuk meraih kemenangan bukanlah perkara mudah. Memerlukan perjuangan keras untuk bisa menjadi yang terbaik dalam perlombaan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun