Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana

Mahabbah

22 Juli 2021   22:02 Diperbarui: 22 Juli 2021   22:16 317 2
Cinta atau mahabbah adalah kecenderungan hati, kecondongan hati kepada sesuatu yang keberadaannya memberikan kelezatan bathin kepada para pecintanya dan kecondongan hati itu semakin hari semakin menggebu-gebu. Cinta mengendalikan keadaan bathin dan psikologis manusia, ia tidak dapat di terangkan dengan kata-kata, tapi hanya dapat di pahami melalui pengalaman. Sebagaimana halnya seseorang yang ingin mengungkapkan cinta kepada kekasihnya, kata-kata tidak dapat mewakili apa yang ada di hati melalui selembar kertas. Apalagi cintaku pada sang kekasih.

Bagiku menikmati cinta tidak harus dengan sang kekasih, Aku bisa menikmati cinta sendirian tanpa perlu sosoknya karena bagi para pecinta sepertiku ketiadaan sosok yang di cintai adalah kenikmatan rindu yang abadi. Cinta benar-benar membuat aku menjadi gila karenanya sebagaimana gilanya Qays kepada Layla, aku bisa saja tertawa sendiri, menangis sendiri, tersenyum sendiri karena sesungguhnya kenikmatan cinta itu tetap dapat kurasakan walau tanpanya sekalipun.

Sang kekasih merenggut segalanya dariku, waktuku, akal ku, hatiku, kewarasan ku dan segalanya yang ada pada diriku adalah milik sang kekasih. Aku tidak lebih dari sekedar jiwa yang tergadai, aku tidak dapat menebusnya karena tiada kerelaan yang lebih bagi para pecinta sepertiku selain menggadaikan segalanya untuk sang kekasih yang Sangat dicintai.

Aku memaknai cinta dengan caraku sendiri, definisinya bisa saja berbeda bagi tiap-tiap orang yang menjalaninya. Cinta bukan soal pengertian menurut ahli atau pakarnya, Para pecinta memiliki hak memaknai rasanya sendirian. Sebab tidak ada satupun makhluk yang berhak mengintervensi rasa yang dimiliki makhluk lainnya, sama halnya seperti rasa yang aku miliki kepada sang kekasih.

Andai saja semua orang tau bagaimana cinta ini kepada sang kekasih mereka akan menganggap aku sebagai orang yang telah kehilangan kesadaran, aku bangga mengatakan diriku sebagai orang yang gila. Sebab, para pecinta adalah memang orang yang sangat tergila-gila dengan sang kekasih dan selalu mendambakannya setiap hari, andai sang kekasih tidak dapat ia miliki maka ia rela jiwa dan jasadnya melebur kedalam diri orang yang di pilih oleh sang kekasih. Dimana cinta sang kekasih berlabuh maka disana ada aku di dalamnya.

Cinta adalah air mata bahagia dari tuhan, Allah menitipkannya pada manusia yang suci. Kesuciannya tidak bisa di titipkan kepada para pembenci sebab pembenci memiliki kotoran di dalam hati, maka kenikmatan tertinggi adalah ketika cinta di bangun di atas kehalalan dan menjauhi yang haram.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun