Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money

Perbaikan Ekonomi, Terasakah oleh Rakyat?

23 Maret 2021   13:30 Diperbarui: 23 Maret 2021   13:36 259 2
Oleh: Vetiana Halim

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fathan Subchi mengungkapkan perbaikan ekonomi Jawa Barat dilihat dari indikator naiknya nilai ekspor, investasi dan pembangunan infrastruktur. Semuanya akan bermuara pada kenaikan pendapatan daerah melalui pajak. Fathan Subchi, mengapresiasi langkah-langkah yang diambil pemda Jabar ini, berarti kenaikan pajak, naiknya ekspor dan naiknya investasi di Jabar akan berkontribusi pada naiknya pertumbuhan ekonomi secara nasional.

Fathan Subchi juga menyoroti kawasan ekonomi Rebana yang merupakan kawasan ekonomi terpadu yang menurutnya menjadi solusi meningkatnya pendapatan daerah dan penyerapan tenaga kerja. Proyek Rebana ini akan menjadi  mesin pertumbuhan provinsi Jawa Barat.

Dalam kapitalisme, perkenomian membaik diukur melalui pertumbuhan ekonomi yang dihitung secara agregate. Sebetulnya infikator ini sangat lemah, karena jauh dari cerminan kesejahteraan yang menjadi tujuan diterapkannya sistem ekonomi. Menjadikan Kawasan Rebana sebagai kawasan Metropolitan yang menjadi mesin perekonomian, tidak berbanding lurus dengan peningkatan kesejahteraan penduduk Jawa Barat.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat (Jabar) Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2020 sebanyak 24,21 juta orang. Angkanya naik 0,22 juta orang dibanding Agustus 2019.

Kepala BPS,Dyah Anugrah, menyatakan selama pandemik angka pengangguran di perkotaan dan pedesaan naik 10,46 persen dan di dominasi lulusan SMK. Padahal lulusan SMK diharapkan menjadi angkatan kerja produktif yang siap bekerja.

Yang jadi pertanyaan, siapakah yang terdampak dengan kenaikan ekspor, kenaikan investasi dan pembangunan infrastruktur di Jawa Barat?

Selama diterapkan liberalisasi ekonomi,  dimana pembangunan infrastruktur diserahkan pada swasta, apalagi terbuka terhadap swasta asing, dan mengundang investor asing, maka pelaku ekonomi yang bermodal besarlah yang diuntungkan. Mereka yang akan mendapat karpet merah dengan kebijakan ekonomi kawasan Rebana ini. Ekonomi akan dikuasai oleh investor asing yang bermodal besar. Artinya, pertumbuhan ekonomi yang terjadi tidak mencerminkan meningkatnya perekonomian rakyat. Tapi meningkatnya perekonomian investor bermodal besar.

Apalagi saat negara terbuka dengan tenaga kerja asing, maka penyerapan tenaga kerja lokal menjadi mimpi yang tak kunjung nyata   Tidak heran jika tingkat pengangguran tetap tinggi dan efeknya Tingkat kemiskinan pun tinggi.

Islam memberikan solusi paripurna melalui sistem ekonominya. Dengan asas bahwa tidak boleh kekayaan hanya berputar di kalangan orang kaya, Islam membagi kepemilikan menjadi 3 bagian. Kepemilikan individu, kepemilikan umum dan kepemilikan kegara. Ini akan diturunkan pada sistem keuangan negara.

Rasulullah bersabda melalui jalan Ibnu Umar radhiyallahu anhuma,

"Imam (Khalifah) adalah raa'in (pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya" (HR al-Bukhari).

Maka Khalifah akan membuat kebijakan melayani kepentingan rakyatnya yang didukung oleh pemasukan keuangan negara yang adil, mandiri dan kuat.

Pemasukan negara tidak mengandalkan pajak dari rakyat, tapi melalu pemasukan dari harta kepemilikan umum dan kepemilikan negara, akan dibangun infrastruktur untuk menggerakkan ekonomi rakyat. Rakyat gratis merasakan layanan ini. Jadi bukan hanya orang yang berduit yang mampu membayar. Tapi setiap warga. Dengan demikian akan terjadi multiplier efek perekonomian. Cost of production menjadi rendah dan harga akan semakin bersaing.

Disamping itu, negara akan membuat kebijakan, prioritas penyerapan tenaga kerja untuk rakyatnya. Karena menjadi kewajibannya membuka akses yang luas bagi rakyatnya untuk memperoleh penghidupan yang layak. Adapun tenaga kerja asing, hanya diperbolehkan apabila memenuhi perjanjian bilateral yang disepakati. Dan perjanjian bilateral ini berlandaskan pada terlaksananya hukum syara' dan kemashlahatan rakyat.

Tentunya penerapan sistem ekonomi Islam dalam sistem Khilafah itu melalui political will yang hanya di dapat melalui proses kesadaran rakyat dan pelaku pemerintahannya. Untuk itu dibutuhkan kajian sistem ekonomi Islam yang mendalam oleh semua pihak. Dibutuhkan dakwah Islam Kaffah yang akan mampu menyadarkan Umat, khususnya Umat Islam

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun