Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Terinspirasi Ngewarkop dari Pelajar Beijing

12 Februari 2020   11:07 Diperbarui: 12 Februari 2020   11:17 147 3
Kebiasaan duduk di warung kopi untuk bekerja bukanlah kebiasaan saya pada awalnya. Bahkan nongkrong berjam-jam di warung kopi tidak bisa saya tolerir untuk diri sendiri. Saya risih sebagai cewek berada di warung kopi. Namun, lima tahun belakangan bekerja atau belajar di warung kopi alias coffee shop seperti menjadi bagian dari hidup saya.

Suami saya yang kurang menyukai perempuan menghabiskan waktu di warkop pun kaget. Setahu beliau, saya bukan perempuan warkop. Jangan heran jika bertemu dengannya tanpa istri. Ia lebih memiih menghabiskan waktu di warkop seorang diri. Tanpa ditemani istri. Ya, karena beliau kurang nyaman melihat wanita di warung kopi. Ini bukan soal agama dan budaya, apa yang tidak beliau sukai berpulang pada keputusan pribadi.

Kebiasaan baru ini dimulai pada awal tahun 2014. Ketika itu saya sedang menempuh pendidikan magister di Communication University of China. Di sana saya tinggal di asrama. Banyak hal yang bisa dilakukan di asrama dengan kapasitas internet unlimited. Tahun pertama berkualiah di sana, saya memang nyaman melakukan segala hal di kamar. Terutama urusan belajar.

Kata siapa tidak nyaman belajar di kamar hanya bermodal baju kaos longgar dan celana panjang tidur? Sambil mendengar playlist favorit dan 'selingkuh' tipis-tipis. Sesekali belajar, sesekali donwload film, bersosmed ria, tidur-tiduran, sampai makan dengan gaya super kebiasaan tanpa perlu menjaga sikap di depan orang lain. Sedap betul, kan?!

Pada tahun kedua saya di Beijing, perubahan mulai muncul. Teman saya bertambah. Kamar saya juga dijadikan markas untuk ngumpul. Mereka selalu tahu jika saya ada di kamar. Mereka datang dengan berbagai kepentingan. Ada yang memang membahas soal kuliah, menyelesaikan tugas bersama sampai haha hihi. Kebanyakan memang untuk haha hihi. Jika mereka sudah berkumpul di kamar, siapa yang bisa melarang atau mengusir dengan alasan, "Saya mau belajar?"

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun