"Saya percaya dan yakin pada sains" akhir-akhir ini telah menjadi dogma, atau agama "sainsisme" atau "saintisme", atau keyakinan pada sains hanya karena sains didasarkan pada sains dan teknologi atau perkembangan baru.(Ross walter)
...............
Segala suatu perihal sains itu baiknya harus diketahui dari A sampai Z, apa dan bagaimana nya,mengapa ? Agar jangan publik awam dimanipulasi oleh "oknum" yang punya kepentingan lain dibalik sains.
Agar sains ditempatkan pada tempat semestinya,Agar sains tidak dijadikan misal alat untuk menyerang institusi serta persoalan metafisika,karena kehadiran sains memang bukan dan tak bisa di posisikan sebagai institusi lawan dari metafisika.Visi misi utama sains adalah mencari kebenaran empirik dan bukan menghakimi persoalan metafisika yang sudah diluar kemampuan sains untuk mengempiriskannya
Ingat,saintis sejati itu apa adanya,ketika sains sudah tidak bisa akan berkata tidak bisa,ketika sesuatu sudah diluar ranah sains akan berkata sudah diluar ranah sains
Terus kenapa sih sampai ada yang seolah "mengkultuskan" bahkan "mempertuhankan" sains seolah sains bisa mengungkap segala-semuanya, Seolah sains bisa mengungkap hal hal yang selama ini gaib atau mistik bahkan seolah tanpa batas ?
Maka orang mesti mengenal sains dan saintisme,sains itu institusi ilmu pengetahuan yang mengelola dunia fisik-materi sedang saintisme itu filosofi cara pandang yang memandang seolah semua harus dan bisa diselesaikan secara sains-dengan metode sains,sedang para saintis sendiri mengakui kekurangan dan keterbatasan sains
Itulah,saat ini banyak yang mengatas namakan sains tapi dibalik itu penjelasannya sudah merupakan sesuatu yang sifatnya filosofis atau ideologis,semisal yang berdasar "materialisme ilmiah". Materialisme ilmiah itu substansinya sudah bukan sains tapi kalau sudah bahas sains ia akan menampakkan diri berwajah sains,seolah paling tahu sains,Dan ketika materialisme itu sudah menyatu dengan ideologi tertentu maka biasanya dipake alat untuk menyerang musuh ideologis nya
CONTOH NYATA BATAS SAINS
Contoh nyata batas sains sebenarnya ditemukan dan dinyatakan oleh hasil penyelidikan sains sendiri.Misal ketika sains sudah sampai ke bahasan dunia kuantum.Disana sains berterus terang tidak bisa lagi mengamati secara obyektif- transparan sebagaimana ketika mengamati materi padat di ranah fisika klasik dan apalagi mengukur dengan pengamatan serba pasti dan terukur.Maka di dunia kuantum sains bertemu dengan prinsip ketak pastian
Nah bila di dunia kuantum sebagai dunia partikel halus yang masih dapat diamati sains sudah tak bisa lagi serba memastikan karena pengamatan atas obyek sudah blur-tak bisa serba obyektif, maka APALAGI ketika sains hendak membahas roh-jiwa-pikiran-akal yang semua itu sudah bukan partikel halus lagi tapi sudah merupakan sesuatu yang sudah tak bisa lagi diamati secara sains dan apalagi bila harus diukur dan serba dipastikan dengan cara sains bahkan ketika memakai peralatan observasi yang serba canggih
Maka aneh kalau ada fihak yang klaim seolah semua unsur jiwa-ruhani yang tak bisa lagi diamati alat sains itu bisa full masuk ranah sains,(ini rumusan siapa ?)
Karena jangankan terhadap yang sudah tak bisa diamati alat semisal alam pikiran,yang masih bisa diamati alat saja seperti partikel kuantum maka sains sudah tak bisa menjelaskan dan memastikan.Maka di ranah kuantum sains sudah banyak membuat hipotesa hipotesa ketika obyek sudah tak bisa lagi diamati secara empiris
Bayangkan ada fihak yang ingin manusia seolah full masuk ranah sains sedangkan sains sendiri faham bahwa banyak dari manusia yang belum atau tidak bisa dijelaskan secara sains semisal soal kesadaran,intuisi,mimpi,pengalaman mistis saat koma,mimpi dlsb.
Tapi ada fihak yang tidak mau menerima penjelasan diluar sains lalu berpendapat kalau sainslah satu satunya yang punya kapasitas untuk menjelaskan
Misal soal roh,ketika sains tak bisa menjelaskan maka seolah harus dianggap tidak ada,Padahal untuk merumuskan tidak ada itu sains tak bisa berpegang pada kepercayaan materialistik tapi mesti melalui observasi
Contoh lain kesadaran pikiran dalam menyadari hal hal metafisis ketika sains sudah tak bisa menjelaskan mekanismenya secara material maka apakah mesti dianggap tidak ada ? Padahal jelas sesuai bukti dalam peradaban bahwa kesadaran pikiran bisa memikirkan dan mengungkap hal hal metafisis
Ketika akal tidak bisa di observasi secara sains apakah harus dianggap tidak ada ?
Padahal yang namanya bukti itu tidak mesti selalu harus empiris,Bukti adanya kesadaran,pikiran,akal tidak bisa memakai alat sains tapi kita memahami adanya semua itu melalui bukti eksistensi yang dapat kita sadari
..........