Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Sahabat, Jagalah Cinta Kita

27 April 2011   09:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:20 191 0
Semoga cinta di antara kita tidak terkontaminasi sesuatu apa pun selain karena Allah. Sebuah penjagaan yang terkoordinasi dengan rapi, tertata dengan baik dan tersimpan dalam wadah yang tepat akan melahirkan banyak keberkahan. Ya, cinta antar sesama manusia yang tidak dilandasi sesuatu apa pun selain karena Allah. Cinta orangtua, anak, isteri, saudara, teman, kerabat keluarga adalah hanya karena Allah semata. Maka Allah pun mencintai orang-orang yang saling mencintai karena-Nya. Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu dari Rasulullah SAW bahwa pernah ada seseorang yang hendak mengunjungi saudaranya di kampung lain, Allah lalu  mengutus malaikat untuk mengawasi sepanjang perjalanannya. Ketika telah bertemu, malaikat berkata, “Mau kemana engkau ?” Ia menjawab, “Aku ingin mengunjungi saudaraku di kampung ini.” Malaikat bertanya, ”Apakah karena ada usaha yang akan kau bina bersamanya?” Ia menjawab, “Tidak. Tidak lain karena aku mencintainya karena Allah.” Malaikat berkata, “ Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu untuk mengabarkan bahwa Allah mencintaimu sebagaimana engkau mencintai ia karena-Nya.” Melalui hadits ini Rasulullah SAW mengajari kita arti persaudaraan. Jika seseorang mencintai saudaranya, Allah pun akan mencintainya. Jika Allah sudah cinta kepada hamba-Nya, jangankan meminta jodoh, harta dan sebagainya, bahkan surga pun akan Allah berikan kepadanya. Makanya raih cinta Allah . Dalam konteks ini, mari realisasikan cinta dengan saling mencintai sesama muslim. “Tidak beriman salah seorang di antara kamu, sehingga ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri.” (H.R. Bukhari Muslim) Ada pun realisasi saling mencintai sesama muslim adalah dengan saling mengingatkan, saling menasehati, saling menjaga, saling mengoreksi, saling memberi dan menerima. Sahabat yang baik bukan sahabat yang selalu mendukung dan membenarkan setiap tindakan, perilaku dan perbuatan, tetapi sahabat yang baik adalah sahabat yang mendukung ketika benar dan mengoreksi di saat salah. “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (Q.s. al-Ashr [103]: 1-3) Tinta emas yang mencatat sejarah persahabatan terbaik adalah kisah persaudaraan kaum Muhajirin dan Anshar. Yaitu persaudaraan yang memancarkan keindahan cahaya pelangi jagat raya, mengalirkan angin sejuk, menyebarkan semerbak harum dan mendengungkan alunan syair yang merdu, Sesegar hijau dedaunan begitulah kita diibaratkan Tiada siapa yang bisa memisahkan antara kita semua Se-era simpulan yang tidak terduga seteguh langit tinggi menukah dunia Kita mengharung badai atas nama kasih insan bersaudara Buang yang keruh ambil yang jernih Tenteram asa tinggi mestilah dijauhi Marilah kita tuk ikuti Rasulullah dan para sahabat di dalam bersahabat Umar dan sahabat kita jalinkan bintang keharmonian (In Team, “Akrab Persahabatan”) Semoga Allah menghimpun kita di akhirat dalam keadaan bersaudara. Dipertemukan dalam mahligai cinta abadi; cinta sejati, cinta hakiki, cinta teragung dan cinta di atas cinta. Cinta Allah SWT.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun