Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Essi Nomor 171: Tentang Berpuasa

2 April 2021   05:46 Diperbarui: 2 April 2021   05:51 160 6
Essi 171 -- Tentang Berpuasa
Tri Budhi Sastrio

Pesan sederhananya yang harus dikumandangkan
     kapan dan di mana saja,
Hormatilah mereka yang sedang laksanakan
     kaul berpantang dan berpuasa.
Ini pesan yang pertama, sedangkan pesan kedua
     yang tak kalah pentingnya,
Hormatilah juga semua orang yang sedang tidak
     berpantang dan berpuasa.
Lho kok bisa? Ya, tentu saja bisa karena perintah
     utama sang utusan surga
Adalah mengasihi siapa saja, dan bukannya hanya
     mereka yang berpuasa.
Maka paling tepat digunakan dalam situasi ini adalah
     slogan awam sederhana
Ayo menghormati semua orang baik yang berpuasa
     atau yang tidak berpuasa.

Tradisi dan kebiasaan para pengikut sang utusan
     sorga jumlahnya satu dasa.
Mulai dari berhimpun bersama guna merayakan
     Ekaristi dan liturgi sabda,
Membaca dan meresapkan serta mengamalkan
     perintah sang utusan sorga
Yang dicatat dan disampaikan pada semua orang
     dengan sangat indahnya
Dalam ayat-ayat bahagia mempesona dan disampaikan
     dalam bentuk cerita.
Melaksanakan ibadat harian dan berdoa bersama
     dalam rukunnya keluarga,
Yang tentu saja boleh dipadu dengan doa-doa
     pribadi, doa syukur namanya,
Yang implementasinya harus ada di lingkungan
     jemaat dan masyarakat dunia
Dalam bingkai kegiatan introspeksi memeriksa
     batin sambil mengakui dosa,
Dan tentu saja tidak akan dilarang jika diawali
     dengan pantang dan puasa.
Nah, pantang dan puasa inilah yang perintahnya
     jelas-jelas ada dan nyata
Ditujukan pada semua orang yang percaya
     setelah lebih dahulu sang Putra
Melaksanakan dan menjalankan sendiri tanpa
     banyak aturan dan rekayasa.
Bahkan dalam catatan sejumlah murid-muridnya,
     teladan tentang puasa
Dari sang utusan surga sangat nyata, gamblang
     dan sungguh menjadi realita.

Dan apabila engkau berpuasa, begitulah
     sang utusan dari sorga bersabda,
Janganlah muram mukamu seperti orang-orang
     munafik biasa melakukannya.
Mereka mengubah air muka supaya orang
     melihat bahwa mereka berpuasa.
Aku berkata kepadamu - sesungguhnya mereka telah
     mendapat upahnya.
Jika engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan
     cucilah mukamu supaya
Jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang
     berpuasa, melainkan hanya
Oleh Bapamu yang ada di surga, karena hanya
     demi Dia-lah kalian berpuasa,
Dan bukannya untuk dilihat apalagi dipamerkan
     di depan banyak manusia.

Berpantang dan berpuasa telah diwajibkan dan
     dicontohkan sang utusan sorga
Karenanya adalah kewajiban mereka yang percaya
     untuk juga melakukannya.
Hanya saja seperti yang dipesankan oleh Dia
     janganlah pantang dan puasa
Dijadikan alat peraga guna pamer semata bahwa
     seseorang sedang berpuasa.
Biarlah semuanya berjalan normal seperti biasa
     sementara tekad guna berpuasa
Tak akan lekang dan tergoda oleh orang-orang
     lain yang sedang pesta pora.
Biarlah mereka yang sedang tidak berpuasa
     makan minum sepuas-puasnya
Di restoran dan rumah-rumah makan yang memang
     tetap buka seperti biasa,
Sementara kami yang sedang berpantang dan berpuasa
     melihat semuanya
Dengan hati riang dan gembira ...tetapi tentu saja
     tidak akan pernah tergoda.
Bahkan inilah hebatnya, makanan dan minuman
     melimpah di mana-mana
Tetapi tekad untuk berbakti pada yang kuasa
     dengan berpantang berpuasa
Tetap berjalan dengan khidmatnya diiringi
     roman muka riang dan gembira.

Essi nomor 171 -- SDA16072012 -- 087853451949

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun