Tri Budhi Sastrio
Pesan sederhananya yang harus dikumandangkan
kapan dan di mana saja,
Hormatilah mereka yang sedang laksanakan
kaul berpantang dan berpuasa.
Ini pesan yang pertama, sedangkan pesan kedua
yang tak kalah pentingnya,
Hormatilah juga semua orang yang sedang tidak
berpantang dan berpuasa.
Lho kok bisa? Ya, tentu saja bisa karena perintah
utama sang utusan surga
Adalah mengasihi siapa saja, dan bukannya hanya
mereka yang berpuasa.
Maka paling tepat digunakan dalam situasi ini adalah
slogan awam sederhana
Ayo menghormati semua orang baik yang berpuasa
atau yang tidak berpuasa.
Tradisi dan kebiasaan para pengikut sang utusan
sorga jumlahnya satu dasa.
Mulai dari berhimpun bersama guna merayakan
Ekaristi dan liturgi sabda,
Membaca dan meresapkan serta mengamalkan
perintah sang utusan sorga
Yang dicatat dan disampaikan pada semua orang
dengan sangat indahnya
Dalam ayat-ayat bahagia mempesona dan disampaikan
dalam bentuk cerita.
Melaksanakan ibadat harian dan berdoa bersama
dalam rukunnya keluarga,
Yang tentu saja boleh dipadu dengan doa-doa
pribadi, doa syukur namanya,
Yang implementasinya harus ada di lingkungan
jemaat dan masyarakat dunia
Dalam bingkai kegiatan introspeksi memeriksa
batin sambil mengakui dosa,
Dan tentu saja tidak akan dilarang jika diawali
dengan pantang dan puasa.
Nah, pantang dan puasa inilah yang perintahnya
jelas-jelas ada dan nyata
Ditujukan pada semua orang yang percaya
setelah lebih dahulu sang Putra
Melaksanakan dan menjalankan sendiri tanpa
banyak aturan dan rekayasa.
Bahkan dalam catatan sejumlah murid-muridnya,
teladan tentang puasa
Dari sang utusan surga sangat nyata, gamblang
dan sungguh menjadi realita.
Dan apabila engkau berpuasa, begitulah
sang utusan dari sorga bersabda,
Janganlah muram mukamu seperti orang-orang
munafik biasa melakukannya.
Mereka mengubah air muka supaya orang
melihat bahwa mereka berpuasa.
Aku berkata kepadamu - sesungguhnya mereka telah
mendapat upahnya.
Jika engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan
cucilah mukamu supaya
Jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang
berpuasa, melainkan hanya
Oleh Bapamu yang ada di surga, karena hanya
demi Dia-lah kalian berpuasa,
Dan bukannya untuk dilihat apalagi dipamerkan
di depan banyak manusia.
Berpantang dan berpuasa telah diwajibkan dan
dicontohkan sang utusan sorga
Karenanya adalah kewajiban mereka yang percaya
untuk juga melakukannya.
Hanya saja seperti yang dipesankan oleh Dia
janganlah pantang dan puasa
Dijadikan alat peraga guna pamer semata bahwa
seseorang sedang berpuasa.
Biarlah semuanya berjalan normal seperti biasa
sementara tekad guna berpuasa
Tak akan lekang dan tergoda oleh orang-orang
lain yang sedang pesta pora.
Biarlah mereka yang sedang tidak berpuasa
makan minum sepuas-puasnya
Di restoran dan rumah-rumah makan yang memang
tetap buka seperti biasa,
Sementara kami yang sedang berpantang dan berpuasa
melihat semuanya
Dengan hati riang dan gembira ...tetapi tentu saja
tidak akan pernah tergoda.
Bahkan inilah hebatnya, makanan dan minuman
melimpah di mana-mana
Tetapi tekad untuk berbakti pada yang kuasa
dengan berpantang berpuasa
Tetap berjalan dengan khidmatnya diiringi
roman muka riang dan gembira.
Essi nomor 171 -- SDA16072012 -- 087853451949