Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik Pilihan

Dukung Putra Jokowi, Fahri Hamzah Tuangkan Kerumitan Pikirannya

21 September 2020   10:09 Diperbarui: 21 September 2020   10:23 157 6
Seperti yang kita semua tahu Fahri Hamzah melalui partai Gelora yang didirikannya kini mendukung anak dari Presiden Joko Widodo dalam Pemilihan Walikota Solo.

Hal ini tentu menciptakan polemik di antara pendukung Fahri Hamzah. Kita tahu bahwa Fahri Hamzah termasuk pengkritik keras Jokowi. Dalam beberapa kesempatan bahkan Fahri Hamzah menentang keras majunya anak-anak Jokowi dalam politik tanah air.

Fahri berujar bahwa majunya anak-anak Jokowi dalam politik tanah air malah akan merusak Citra dari bapaknya sendiri atau dari Presiden Joko Widodo. Ungkapan ini dituangkan Fahri lewat tweet-nya sehingga kini tweet tersebutlah yang dijadikan netizen sebagai senjata untuk menyerang balik Fahri Hamzah.

Menyadari hal itu Fahri Hamzah pun membuat beberapa jawaban yang diplomatis Bahkan terkesan puitis di akun twitter-nya. Sebenarnya bukan baru-baru ini Fahri disibukkan dengan komentar netizen di Twitter. Sejak partai Gelora mendeklarasikan diri secara resmi untuk mendukung putra Jokowi dan menantunya di kota Medan, Fahri Hamzah memang sudah terlihat sangat sibuk di Twitter.

Nah pada tulisan kali ini saya akan menjabarkan beberapa tweet Fahri Hamzah mengenai hal ini di Twitter.

Pertama Fahri Hamzah berkata,

"Di depan Prabowo kami tegaskan bukan nomor 2. Di depan Jokowi juga kami tegaskan bukan nomor 1. Kami adalah penganjur Jalan Tengah. Kami tidak mau lembagakan permusuhan tidak jelas ini. Kader partai tertentu tidak senang ya tidak apa-apa tetapi utang jangan dilupakan. "

Status pertamanya ini diakhiri dengan emoticon senyum. Seperti yang kita semua tahu Fahri bukanlah tipe orang yang suka marah-marah. Jika kita mendengar pernyataan Fahri di Indonesia Lawyer Club, dan berbagai media, Fahri termasuk tipe orang intelek yang memiliki kerumitan berpikir tapi sesungguhnya sangat cerdas.Satu level lah dengan Fadli Zon.

Saya bisa memahami pernyataannya tentang tidak ada di pihak nomor 1 dan juga nomor 2. Hanya saja saat dia memilih sebagai penganjur Jalan Tengah berarti secara tidak langsung dia mengatakan bahwa posisinya saat ini adalah Netral.

Tapi untuk mengatakan posisinya Netral belum cukup fakta yang tersedia. Namun harus saya akui dibandingkan Fadli Zon Fahri jauh lebih komprehensif dalam memberikan kritik. Hanya saja saya bingung kalimat terakhir dari statusnya tersebut, hutang apa yang dimaksudkan nya untuk tidak dilupakan, dan pada siapa itu ditujukannya apakah pada presiden?

Sekarang mari kita lihat status lanjutannya. Oh ya status ini saya lihat di twitter-nya Fahri Hamzah.

" saya dan teman-teman memutuskan pensiun untuk melihat masalah ini dari jauh. Kami melihat orang-orang ada pada ekstrem yang jauh. Tapi dasar perbedaan mereka tidak jelas. Ada yang benci keterlaluan tapi ada yang saling tipu dan bersatu. Semuanya kekanak-kanakan. Kami nggak ikut."

Kalimat melihat masalah ini dari jauh, mungkin lebih merepresentasikan posisi Fahri Hamzah sendiri telah keluar dari PKS. Sebab setelah keluar dari PKS Fahri memang terkesan menjadi seorang single Fighter. Dia tidak lagi memiliki kendaraan untuk bertarung dengan pihak-pihak yang dianggapnya salah.

Walaupun saya melihat tanpa partai, Fahri Hamzah tidak kekurangan power untuk menyuarakan pendapatnya. Sebab bahkan PKS pun harus kalah dengan Fahri di pengadilan, ini menyangkut pertikaian internal mereka saat Fahri masih di PKS.

Tapi pada status selanjutnya, Fahri menghembuskan sebuah status yang baik, dia menyindir pihak-pihak yang ekstrem tanpa mau terlibat dan memahami kesulitan pemerintah titik mungkin menyindir PKS kali ya.

Sekarang saya akan kutipkan status selanjutnya dari Fahri Hamzah

" Kami ingin berada di tengah, menjadi titik lerai dari kebencian yang tak kunjung reda.Kita tidak akan punya masa depan kalau negara dikelola dengan perasaan di kubu oposisi atau pemerintah. Akal Nalar yang sehat harus menjadi arah baru mengelola masa depan."

Lanjut ke status terakhir tentang topik ini. " kita jangan mau jadi generasi yang takkan sanggup menari dalam irama yang kompleks. Kita jangan jadi kelompok yang punya penyakit hitam-putih yang suka menyederhanakan persoalan. padahal Indonesia tidak mungkin sederhana. Indonesia adalah tentang kerumitan yang kita bikin indah.

Demikian beberapa status Fahri Hamzah yang diucapkannya, entah sebagai bentuk perubahan pikirannya yang murni atau sekadar pembenaran terhadap arah baru partainya yaitu partai Gelora, kita tunggu saja kelanjutannya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun