Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Puisi: Alasan Kuda Meringkik

17 Oktober 2021   21:47 Diperbarui: 17 Oktober 2021   21:58 255 3
Seekor kuda ditinggal persusuannya
Mencium harum batang padi patah
Meresap di tiap urat - urat saraf
Mengalir instingtual, menghirup dalam-dalam.
Kuda kecoklatan kekar kaki-kaki merah
Sejak lahir telah berdiri menghadang kabut malam
Tegap lehernya menatap remang pematang
Rambut terurai liar, mengagahkan sesuatu yang sebenarnya rapuh.
Mengibaskan sekali lagi ekor yang kehitaman lumpur penyesalan
Induk telah lama pergi dari sawah ini.
Namun bak sehabis hujan melembabkan permukaan tanah,
Jejak-jejak kasih seorang ibu tergenang selamanya.


Turatea, 2021

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun