Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kebijakan Pilihan

Bupati Taput Terima Dukungan Pernyataan Sikap dari Forum Anak Daerah Kabupaten Taput tentang Kehadiran Untara

4 Mei 2021   15:57 Diperbarui: 4 Mei 2021   16:13 697 2
Hari ini, 04 Mei 2021, Bupati Taput Drs Nikson Nababan Msi Menerima Audiensi Forum Anak Daerah Kab. Taput sekaligus Dukungan dan Pernyataan Sikap atas kehadiran UNTARA di Tapanuli Raya.

Bupati Tapanuli Utara Drs. Nikson Nababan , M.Si didampingi Kadis DPPKBPPPA Sudirman Manurung dan Kepala Bappeda diwakili terima audiensi dari Forum Anak Daerah Tapanuli Utara untuk memberi dukungan berdirinya Universitas Negeri Tapanuli Raya (Untara) melalui pernyataan sikap dan penyerahan Spanduk Petisi tanda tangan dukungan, di Sopo Rakyat Rumah Dinas Bupati Taput, Selasa (04/05).

"Kita sama sama memahami betapa pentingnya pendidikan sebagai jendela dunia. Mengcover Kebutuhan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang universitas untuk  Tapanuli Raya umum belum ada," ujar Bupati mengawali arahannya.

Selanjutnya Bupati menyampaikan bahwa di samping mewujudkan  visi misi Tapanuli Utara menjadi lumbung SDM yang berkualitas, dampak sektor ekonomi juga menjadi tujuan kita. "Semakin tinggi Perputaran uang maka semakin besar  pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut, bukan hanya pertumbuhan  Ekonomi mikro, tetapi juga ekonomi makro," ujar Bupati menambahkan.

"Bagaimana kita berhenti mengekspor uang dan manusia produktif sehingga SDM kita yang berkualitas tetap membangun di Tapanuli Utara. Bagaimana kita memfasilitasi anak anak kita untuk sebuah kemudahan mendapatkan pendidikan yang layak," ujar Bupati mengakhiri.

Ketua Forum Anak Daerah Kabupaten Tapanuli Utara (FATUT) dan selaku Ketua Divisi Forum Anak Daerah Provinsi Sumatera Utara (FADSU) Sandy Yudha Pratama Hulu dalam pernyataan sikapnya menyampaikan bahwa semua anak Tapanuli Utara sebenarnya memiliki mimpi dan ekspektasi tinggi tentang pendidikan mereka. Namun, banyak yang terhalang dari faktor ekonomi dan sosial.

"FATUT melihat banyak anak Tapanuli Utara yang mengeluh dan kewalahan untuk melanjutkan pendidikannya di Perguruan Tinggi. Bahkan, untuk ujian tes masuk PTN umum saja (yang dikenal UTBK-SBMPTN saat ini) anak Tapanuli Utara harus merogoh kocek untuk transportasi dan akomodasi ke Perguruan Tinggi Negeri yang terdaftar di LTMPT sebagai lembaga tes masuk PTN umum. Belum lagi masalah akomodasi bila nanti sudah masuk ke PTN tertentu," ujar Sandy menambahkan.

"Namun, apabila di Tapanuli Utara dan/atau Tapanuli Raya ada PTN umum, maka akan semakin mudah anak di Tapanuli Raya mendapat pendidikan tinggi. Akses dan peluang kerja juga akan semakin terbuka dibandingkan status perguruan tingginya adalah perguruan tinggi keagamaan. Begitu pula dengan biaya, pembiayaan perkuliahan pasti tidak akan sama dengan harus merantau. Jika UNTARA hadir, maka anak Tapanuli Utara akan semakin mudah mengakses pendidikan tanpa terlalu pusing dengan masalah sosial dan ekonomi. Ekonomi keluarga juga akan semakin bangkit dengan adanya kaum terpelajar di rumah masing-masing," ujar Sandy.

"Ini niat kami, keinginan kami dan mimpi yang akan segera terwujud. Kami sangat ingin UNTARA menjadi kenyataan. Ini pilihan kami, tidak karena orang lain atau siapapun tetapi karena kami menyadari betapa kami sangat beruntung jika Universitas Negeri Umum itu ada di Tapanuli Raya", ujar Sandy mengakhiri.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun