Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Konsolidasi Bunga Rampai Perteguh Sikap KIB Dukung Airlangga Hartarto?

1 Desember 2022   11:32 Diperbarui: 1 Desember 2022   11:54 226 0
SEAKAN menjawab keraguan banyak pihak terkait soliditas mereka, tiga petinggi partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) kembali bersua. Pada pertemuan dengan makan malam yang nyaman di Restoran Bunga Rampai, di bilangan Cik Ditiro, Menteng, Rabu (30/11/2022) malam itu, Airlangga Hartarto (Golkar), Zulkifli Hasan (PAN) dan Mardiono (PPP), memperlihatkan gestur kebersamaannya.

Kekompakan itu mereka tunjukkan kepada media. Airlangga, seperti biasa, terlihat kalem dan banyak menebar senyum. Zulhas, seraya memegang bola Piala Dunia 2022, terus mengumbar tawa. Hanya Mardiono yang agak serius.

Bola Piala Dunia 2022 Qatar yang terus diputar-putar Zulhas ditangannya seakan ingin memberi kesan menepis keseriusan dari pertemuan ini. Airlangga Hartarto berseloroh terkait Piala Dunia, dengan menyebut adanya wakil Indonesia di Qatar. "Ada juga wakil kita di sana, Made in Indonesia," ujarnya, seraya melirik bola ditangan Zulhas.

Seloroh Airlangga Hartarto direspon Zulhas yang berbicara setelah Mardiono. Mereka juga mendiskusikan sepak bola. Arab Saudi mampu mengalahkan Argentina, Jepang mengungguli Jerman. Jadi, kata Zulhas, jangan meremehkan yang kecil-kecil.

Ketum PAN itu juga mengibaratkan seragam beberapa tim peserta Piala Dunia itu dengan warna masing-masing partai anggota KIB. Menteri Perdagangan itu juga bicara soal hasil laga di Piala Dunia, dan mengingatkan bahwa yang dianggap kecil bisa saja meraih kemenangan.

"Jepang itu seragammya biru, kayak PAN, bisa kalahkan Jerman, Arab Saudi seragamnya hijau, seperti PPP, kalahkan Argentina, kalau Brasil kan kuning, kalau kuning kan sudah besar lama," ujar Zulhas. Kuning, identik dengan Golkar.

Intinya, biar kecil asal konsisten dan solid bisa menang.

KIB, yang paling awal terbentuk, mendahului rencana penggabungan partai-partai peserta Pemilu 2024, belakangan ini banyak mengundang tanya. Mengapa KIB yang dideklarasikan Mei 2022 itu sampai sekarang belum juga mendeklarasikan capres dan cawapres yang diusungnya?

Presiden Jokowi pun tak urung pernah meminta agar KIB jangan terlalu lama berpikir, merumuskan sikap, menimbang-nimbang figur yang akan ditengahkan. Akan tetapi, KIB bergeming. Sikap yang bukannya tidak menumbuhkan tanda tanya berlebih. Tak terkecuali soliditas. Dan yang lebih menohok, yang kembali mengkait-kait KIB sebagai sekoci untuk pencapresan Ganjar Pranowo, yang konon kabarnya juga atas persetujuan Jokowi.

Jokowi memang kerap terkesan mengendorse Ganjar. Namun, dukungan serupa juga diberikan kepada Airlangga Hartarto dan Prabowo Subianto, ketum Gerindra yang menginiasi Koalisi Indonesia Raya (KIR) bersama PKB. Hanya Anies Rasyid Baswedan, yang diusung NasDem, yang sama sekali tidak pernah disinggung-singgung oleh Jokowi.

Terkini, yang masih menjadi pembicaraan ramai di elit politik, Jokowi mengisyaratkan pilihan masyarakat kepada sosok yang wajahnya berkerut dan berambut putih, mengibaratkan sebagai seseorang yang selalu memikirkan persoalan negara dan bangsa.

Kriteria pemimpin bangsa yang wajahnya banyak kerutan hingga rambutnya memutih karena terus memikirkan permasalahan masyarakat dan bangsa itu tak urung diulang Zulhas pada pertemuan tadi malam. Dia menegaskan, pemimpin dari masing-masing parpol di KIB memenuhi kriteria tersebut.

"Kita juga ngomong capres, capres gimana? Kalau kriterianya Pak Jokowi kan kerutan wajah, tuh banyak lihat aja tuh Pak Airlangga kerutan semua tuh wajahnya, ya, Pak Mardiono juga. Kalau saya nggak rambut putih, tapi jenggotnya putih, lebih sakti," kata Zulhas, sebagaimana dikutup media.

Zulhas lalu bicara lebih serius. Soal capres, KIB mengutamakan figur internal. Dia menegaskan, Airlangga Hartarto yang menjadi prioritas untuk dicalonkan di pilpres 2024 mendatang.

Demokrasi itu pilarnya partai politik. Jika ketua umum partai tak berani nyapres, terus gimana? Demokrasi kita gimana? Oleh karena itu prioritas, ya, tentu Golkar sebagai pemenang pemilu nomor dua, Pak Airlangga prioritas, ya, pantas layak pemenang pemilu nomor 2 untuk jadi capres. Itu penegasan Zulhas.

Bahwa KIB akan mengusung sosok capres dari internal partai pengusung, itu juga sudah ditekadkan oleh Airlangga Hartarto. Walau demikian, Menko Perekonomian yang masih dipercaya sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) serta Ketua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) itu meminta kalangan grass-root di ketiga partai pengusung dan juga masyarakat untuk bersabar.

Deklarasi capres dan cawapres KIB, mengutip pernyataan Airlangga Hartarto dan Zulhas, besar kemungkinan baru akan dilakukan awal tahun depan. Sejatinya setelah KIB semakin kuat dengan masuknya beberapa anggota baru.

Beberapa? Airlangga Hartarto berulangkali menyebutkan jika KIB masih pada tahap membuka ruang selebar mungkin bagi partai politik lain yang ingin bergabung. KIB saat ini tengah berupaya menggandeng parpol lain untuk ikut dalam koalisi.

Airlangga Hartarto memberi bocoran terkait partai lain yang segera bergabung dengan KIB, dengan kode warna kebesaran masing-masing. Yakni, merah, biru dan putih. Kita tahu, warna merah identik dengan PDI Perjuangan, biru Partai Demokrat, sementara putih Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

PDI Perjuangan menjadi satu-satunya parpol yang bisa mengusung capres dan cawapres sendiri karena sudah memenuhi persyaratan, yakni minimal presidential thresold (PT) 20%. Akan tetapi, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang punya hak prerogatif untuk menentukan capres dan cawapres dari partai, masih diam.

Sikap diam Megawati kerap diasumsikan jika dia masih bingung dalam menentukan pilihan, walau disebut-sebut ada dua nama yang begitu melekat, yakni Ganjar Pranowo dan Puan Maharani, dua kader terbaiknya.

Jika PDIP jadi bergabung dengan KIB, persepsi yang akan ramai adalah terkait akan ditempatkan di mana Ganjar atau Puan saat pengusungan capres dan cawapres  nantinya? Mungkinkah Megawati mau mengalah dengan merelakan Ganjar menjadi wakil dari Airlangga Hartarto? Atau Puan yang dijadikan cawapres bagi Airlangga Hartarto?  Atau, sebaliknya, Ganjar Pranowo yang dikedepankan, Airlangga Hartarto cawapres?  

Lebih banyak lagi tanda tanya seputar kemungkinan Partai Demokrat dan PKS benar-benar bergabung dengan KIB. Bagaimana dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), ketum PD yang sejauh ini disebut-sebut sebagai cawapres potensial untuk Anies Baswedan.

Yang pasti, jika PD dan PKS benar-benar bergabung dengan KIB, itu sekaligus berarti meniadakan munculnya Koalisi Perubahan (KP) yang selama ini didengung-dengungkan oleh NasDem, PD dan PKS. Otomatis pula NasDem gagal melejitkan Anies Baswedan sebagai capres...

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun