Tersingkap mimpi sang pendaki
Menapaki jalan terjal berliku
Menuju puncak yang tinggi
Rasa letih melanda jiwa dan raga
Namun tekad di hati tetap membara
Setiap tarikan napas adalah doa
Mendekatkan diri pada semesta
Cuaca panas tak jadi halangan
Pun angin kencang menerpa badan
Walau keringat terus bercucuran
Namun sedikitpun tiada keraguan
Puncak yang tinggi kan terus didaki
Kaki tak gentar tuk melangkah pasti
Gunung ibarat seorang teman sejati
Bertemu di sana tuk menepati janji
Saat sampai di tempat tujuan
Rasa bangga terpancar di hati
Bertambah satu catatan lagi
Gunung yang telah ditaklukkan
#Puisi solo ke-98
#Tulisan ke-90 di tahun 2024
Cibadak, 20 September 2024
Tati Ajeng Saidah untuk Kompasiana