23 Maret 2021 10:26Diperbarui: 28 September 2021 15:2247111
Guru sastra sering dituding sebagai penyebab hampanya atmosfir pengajaran sastra. Meskipun tidak bagi seluruh guru, tudingan itu ada benarnya. Tak bisa dipungkiri, ada guru sastra yang tidak berpotensi mengajarkan sastra, karena tidak berminat pada sastra, sehingga untuk sekadar memenuhi tuntutan kurikulum terpaksa kawin paksa dengan sastra. Begitu pula dengan guru sastra yang hanya mengajarkan takhayul sastra, menyebut judul dan pengarang tetapi tidak pernah membaca bukunya. Namun, pernyataan yang menuding bahwa hanya guru sastra penyebab "sakit" bahkan "kegagalan" pengajaran sastra, sama sekali tidak bisa diterima.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.