Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Sejarah Sememi sebagai Pusat Penyebaran Agama Islam di Wilayah Perbatasan Surabaya-Gresik

18 Januari 2021   11:41 Diperbarui: 18 Januari 2021   11:43 1913 1

Desa Sememi terletak diatas permukaan laut 56 M, memiliki luas wilayah 600 Ha luas tanah tambak 310 Ha. Desa Sememi adalah desa yang terletak di Kecamatan Benowo Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur. Awal mula Sememi sebagai pusat penyebaran di Surabaya Barat di awali dengan datangnya, waliyulloh Mbah H. Achmad Ali. Beliau hidup pada sekisaran pada tahun 1465 atau abad ke- 15, beliau adalah seorang waliyulloh. Mbah Ahmad Ali merupakan murid Sunan Ampel, menimba ilmu ketika umurnya sekitar 9 tahun, karena beliau di suruh oleh orang tuanya untuk menuntut ilmu pada kanjeng Sunan Ampel. Sekitar umur 25 tahunan Mbah Ali ditugaskan oleh Sunan Ampel untuk berdakwah di desa didaerah Gresik atau sekarang lebih tepatnya di daerah perbatasan Surabaya Gresik di Surabaya Barat, desa tersebut termasuk desa yang kekeringan, curah hujan sangat sedikit, orang-orang di desa tersebut sering menggunakan segala cara untuk meminta hujan. mbah Ali bermunajah kepada Allah SWT agar diberi jawabah atas masalah-masalah tersebut, kemudian mbah Ali diberi petunjuk untuk memberi nama desa tersebut menjadi SEMEMI yang berarti sembayanggoenggo manah ingkang ikhlas (Sholatlah dengan hati yang ikhlas). Wallahua'lambishowab. Mbah Ali (Mbah H. Achmad Ali), semenjak saat itu wilayah Sememi sebagai pusat penyebaran di perbatasan Surabaya Gresik. Banyak murid beliau dari Gresik dan Surabaya, beliau mengajarakan agama islam dengan cara yang sana dengan Sunan Ampel. Yaitu pendalaman agama yang tekun dan dalam menyebarkannya beliau sedikit menggunakan tradisi seperti Sunan lainnya, oleh karena itu di Sememi dan sekitarnya memiliki tradisi yang islamis itu sedikit akan tetapi dalam hal lainya seperti saat beliau datang mengajarkan dan merubah tradisi pengorbanan untuk meminta hujan di ganti menjadi untuk meminta hanya kepada ALLAH SWT semata. Oleh karena itu pada saat Mbah Ali wafat dan  dimakamkan di Sememi Kidul tersebut yang sekarang merupakan bagian dari kota Surabaya, beliau telah memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar untuk lebih dekat kepada ALLAH SWT, setelah beliau wafat yang di perkirakan akhir abad ke- 15 ada yang juga berpendapat awal abad ke- 16 setelah atau sebelum Sunan Ampel Wafat,  di peringati yang tiap tahunnya di adakan Haul Agung pada pertengahan bulan Shofar. Yang sekarang telah di selenggarakan sebanyak 344 kali setiap tahunnya, dan sebagai bukti bahwa beliau adalah salah satu wali ALLAH SWT di muka bumi ini yang telah menyiarkan Agama Islam di daerah perbatasan Surabaya Gresik yang di hadiri oleh seluruh masyarkat wilayah perbatasan Surabaya Gresik di Sememi sebagai pusat acara dan yang dulu juga merupakan pusat siar agama islam si perbatasan Surabaya Gresik.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun