Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Artikel Utama

Puisi | Ketika Aku Melihat Sebatang Pohon

14 Agustus 2019   16:21 Diperbarui: 14 Agustus 2019   23:25 309 53
Sejak seminggu lalu aku mulai rutin melihat sebatang pohon di luar jendela. Yang kering. Dan entah sedang menunggu apa. Barangkali hujan. Barangkali kematian. Aku pikir tidak ada bedanya. Hanya masalah waktu, sebelum ia mati atau layu.

Aku melihat banyak rantingnya berserak. Lindap sebagai ketidakberdayaan dalam penantian yang melukis wajah muram di atas permukaan tanah. Daun-daunnya meranggas, jatuh sebagai alas.

Dua hari yang lalu aku masih memandang pohon itu. Ketika kaca jendela merawat kesepiannya yang dingin. Saat kutemukan ia masih berdiri dengan kokoh dan sombong di sudut sana.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun