Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Filosofi Hujan yang Bodoh

19 Juni 2019   05:59 Diperbarui: 19 Juni 2019   06:02 329 42
Hujan yang bodoh ini sedang turun, tempiasnya menembus angin-angin kamar saya. O, saya jadi teringat sebuah kabar buruk dan satu berita baik yang ingin saya sampaikan kepadamu. Kabar buruknya, saya masih hidup. Kabar baiknya, saya sudah bisa sedikit melupakanmu.

Saya kira memang beginilah akhir terbaiknya; saya harus melupakanmu meskipun kamu memang tidak pernah peduli. Setelah proses panjang dari mandi kembang sepuluh rupa hingga ritual membaca doa wajah berseri yang saya lakukan. Yang ternyata juga gagal untuk menarik perhatianmu. Saya benar-benar menyerah.

Kamu tahu penggalan-penggalan kalimat motivasi yang banyak bertebaran di internet itu? Tentang hujan yang cakap turun meskipun ditolak berkali-kali. Kalau kamu tidak tahu, saya juga tidak akan memaksamu agar tahu. Karena itu sudah tidak lagi penting. Sama sekali tidak penting.

Tapi sesuatu yang terdengar agak tolol tiba-tiba terlintas di benak saya. Sialnya, saya pernah memegang erat potongan kalimat itu serupa balon bagi seorang anak kecil di siang hari yang kesepian. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun