Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Menghindari Tembok Penghalang

21 Oktober 2021   06:55 Diperbarui: 21 Oktober 2021   07:04 222 1
Jika anak kita jago IPA tapi lemah di Matematika, apa yang akan kita katakan.

Orang tua A akan mengatakan, "Kamu tidak berbakat di Matematika."

Orang tua B akan mengatakan, "Tetaplah belajar. Nanti lama-lama juga bisa."

Hari ini kita bahas tentang dua pola fikir.

Orang tua A menggunakan FIXED MINDSET sedangkan Orang tua B menggunakan GROWTH MINDSET.

Istilah Fixed dan Growth Mindset ini dikenalkan oleh Carol Dweck, seorang peneliti di Universitas Stanford dan penulis buku psikologi yang terkenal.  

Ciri-ciri Fixed Mindset adalah pola fikir yang statis, gampang menyerah, cenderung menyalahkan kelemahan diri dan selalu melihat sisi negatifnya sendiri, melihat kegagalan sebagai akhir dari segalanya.

Ciri-ciri Growth Mindset adalah, pola fikir yang berkembang, tidak mudah menyerah, percaya bahwa kemampuan diri itu dinamis dan bisa diperbaiki, bangkit ketika gagal.

Kedua pola fikir ini jelas berbeda, berseberangan.

Orang-orang yang menganut pola fikir Fixed Mindset, setiap kali menemukan 'tembok penghalang' maka ia akan menghindarinya.

Kenapa ada orang yang susah sekali diarahkan, susah sekali dirubah, susah sekali diberi informasi baru. Hal ini dikarenakan pola fikirnya sudah jadi, terbentuk sejak kecil oleh orang tua dan lingkungannya. Tanpa kita sadari, sedari kecil anak-anak sudah dikotak-kotakkan.

Setiap kali kita melihat orang yang jago dalam sebuah hal, Fixed Mindset akan mengatakan, "Hebat ya, bakatnya memang disitu." Sebaliknya, bagi growth mindset akan mengatakan, "Dia hebat karena telah bekerja keras, belajar, berlatih dan punya tekad yang kuat.

Growth Mindset selalu menghargai proses. Fixed Mindset hanya melihat hasil akhir.
Ilustrasi gambar dari codemi.co.id

Saran Saya, jika kita saat ini lebih condong ke arah Fixed Mindset, sebaiknya pelan-pelan mulai merubah jadi Growth Mindset agar hidup kita bisa berkembang lebih baik. Itulah kenapa penting memahami perbedaan kedua pola fikir tersebut.

Siap?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun