Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Elegi Merantaunya Warga Lubuk Langkap Air Nipis Bengkulu Selatan

8 Juni 2021   07:54 Diperbarui: 8 Juni 2021   08:17 252 2
Bismillah,

Lubuk Langkap Air Nipis Bengkulu Selatan adalah contoh kasus yang unik tetapi tidak aneh berupa banyaknya warga yang merantau ke luar. Banyak warga desa dan bahkan warga negara yang melakukan hal yang sama. Orang Inggris merantau ke Amerika, Kanada, Selandia Baru dan Australia. Tulisan ini mengungkapkan fakta penyebab merantaunya warga Lubuk Langkap.

Tentang Lubuk Langkap

Dusun Lubuk Langkap Air Nipis Bengkulu Selatan adalah contoh dusun yang subur, makmur dan akur.

Tanah dan airnya subur. Banyak sekali tanaman pohon, tanaman semusim dan bahkan ternak yang diusahakan oleh penduduk dusun ini. Tanah yang ada di sekitar dusun ini berkisar dari tanah Podzolik merah kuning berliat tinggi hingga tanah Aluvial yang berpasir dan berbatu.

Dalam jangka panjang tanah di sini tentu kesuburannya menurun jika ditanami secara terus menerus. Kesuburan tanah akan pulih jika diberakan, atau dibuat sawah. Hanya ada banyak sawah yang kekurangan air akibat berubahnya perilaku sungai sebagai konsekuensi rusaknya lingkungan di daerah hulu.

Seiring berjalannya waktu banyak pemuda Lubuk Langkap meninggalkan dusun untuk merantau. Awal mereka merantau ada yang bersekolah kemudian kerja di kota.

Ada pula yang meninggalkan dusun itu untuk mencari kehidupan yang lebih baik melalui kerja, berusaha dagang atau membuat kebun serta usaha sendiri.

Diskusi tentang sepinya Dusun Lubuk Langkap

Pagi ini Selasa 7/6/2021 terjadi diskusi tentang keadaan dusun Lubuk Langkap di grub WA Lubuk Langkap. Mereka dengan bergurau menyoroti bahwa penduduk laki-laki di dusun ini berkurang drastis karena merantau ke berbagai tempat. Sementara itu penduduk laki-laki yang ada di dusun Lubuk Langkap sekarang adalah warga datangan.

Ini tidak ada yang salah. Diskusi mereka baik oleh senior maupun yang yunior mengingatkan bahwa kondisi objektif Lubuk Langkap memang begitu.

Bahwasanya generasi awal yang migrasi ke kota baik di pulau Jawa maupun di tempat lain di pulau Sumatera adalah konsekuensi dari sekolah itu memang benar.

Mereka yang sekolah sampai ke perguruan tinggi semuanya merantau ke kota karena memang mereka tak bisa tinggal di Lubuk Langkap. Mereka bekerja di kantor pemerintahan seperti jadi guru, jadi ASN di pemerintah dan sebagainya. Dan ini semua adalah sebagai keniscayaan.

Bahwa ada juga yang merantau merintis usaha di kota lain walau mereka hanya tamat SMA atau sederajat juga tidak salah. Baik usaha di koperasi, di kebun, di peternakan itu semua adalah usaha untuk mengubah nasib supaya berkehidupan lebih baik. Dan ini juga bagus.

Jangan lupakan Asal

Walau bagaimanapun kita hidup di kota dan mati juga di kota tentu tidak ingin melupakan asal kehidupan dan tanah kita dilahirkan. Ini perlu disampaikan kepada anak cucu kita bahwa dusun tempat lahirnya atuk, ayah kalian adalah Lubuk Langkap yang kini menjadi tempat wisata yang banyak digemari warga luar Lubuk Langkap.

Yakinlah bahwa setelah kita tiada anak cucu kita akan diberi kesempatan untuk mengunjungi Lubuk Langkap  melalui publikasi di internet, melalui nasehat dan pengingat kepada mereka.

Saat ini penulis sudah ada 14 anggota keluarga yang berada di Palembang dan Selangor Malaysia. Dari keluarga ayah saya sudah 60an  orang lebih anggota yang merupakan keturunan Lubuk Langkap yang sudah menyebar di seantero Indonesia dan LN.

Semoga Lubuk Langkap abadi

Dengan telah dibangunnya situs tempat beribadah yakni Masjid Muhammadiyah dan mushollah Lubuk Langkap Darussalam oleh warga perantau asal Lubuk Langkap maka diyakini bahwa kecintaan dan jejak warga Lubuk Langkap tetap abadi hingga di surganya Allah swt.

Jayalah kita semua.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun