Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Rutinitas yang sia-sia

6 Desember 2020   21:06 Diperbarui: 6 Desember 2020   21:18 45 1
Gagasan yang muncul dalam pikiran saya setelah mendengar kata "rutinitas" adalah pengulangan-pengulangan kegiatan yang membosankan dan sia-sia. Ya, betul, setiap hari manusia hanya mengulang-ulangi aktivitas mereka yang itu-itu saja, mulai dari bangun tidur, mandi, makan, kerja, pulang kerja terjebak macet, rekreasi, dan sebagainya. Saya tidak tahu mereka suka atau terpaksa melakukan rutinitas mereka sehari-hari. Namun, sepertinya sih mereka kelihatan terpaksa hahaha. Lihat saja wajah-wajah manusia yang melakukan rutinitas mereka, muka mereka itu flat atau datar disertai dengan rasa wajah yang ketus, kesal, asam, dan jenuh. Saya sendiri mulai bertanya-tanya tentang "apakah mereka sebenarnya tahu alasan atau tujuan mereka hidup? Hmmm sepertinya sih kalau dilihat-lihat ya tentunya tidak hahaha. Mereka justru tidak mempunyai waktu untuk memikirkan bahkan merenungi pertanyaan dari saya. Mungkin menurut mereka yang paling penting adalah bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka. Nah, itu menjadi sebuah pertanyaan lagi "Untuk apa mereka memenuhi kebutuhan hidup bila mereka sendiri tidak tahu apa tujuan hidup mereka?" hahaha. Bingungkan? Sebenarnya saya pun tidak tahu tentang tujuan atau alasan saya hidup, alias saya termasuk ke dalam kategori mereka juga yang hanya mengulang-ulangi rutinitas setiap harinya tanpa tahu makna hidup. Namun, saya sedikit berbeda dengan mereka sebab saya menyadari bahwa kehidupan itu rutinitas, pengulangan-pengulangan yang sia-sia. Tapi ya solusinya bukan bunuh diri juga sih. Hidup memang sia-sia. Orang yang mengetahui bahwa hidupnya sia-sia itu adalah orang yang tahu bahwa bunuh diri juga merupakan hal yang sia-sia. Jadi harus apa? ya jalani saja hidupmu walaupun sia-sia. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun