Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi | Cerita Ibu Kota

18 Mei 2022   22:15 Diperbarui: 23 Juli 2022   15:09 223 3
Puisi  |  Cerita Ibu Kota

Soetiyastoko

Teratai ungu sendu wajahmu
terbeban pilu

Mengapung dijernihnya telaga
cinta terkoyak

Sedangkan sepi menggenangi
benak dan  hati
Di tengah riuhnya bejana kota

Setir bundar besar
dan
kaca depan lebar

Tiga pedal, lembut ditekan bergantian.
Kau buat melaju nyaman
sepanjang koridor pas badan bus besar
Trans Jakarta

Kau berusaha tegar-ramah
dan
tetap sabar,
Di kegetiran kehidupan
Bolak-balik menyusuri pengapnya jalan Ibukota.
Mengantar penumpang

(Pagi tadi di  pool seusai sholat subuh, kau lihat dan dengar, suami-mu digelandang petugas. Tertangkap basah pesta narkoba bersama perempuan-perempuan berbaju tak sopan)

Mengapa ada perempuan pejuang kehidupan, tak diperlakukan layak ?

***

Pagedangan, teras samping rumah, suplir-suplir tumbuh sendiri, diliukan angin. 21 April 2022, Terima kasih kepada para Wanita-Ibu Indonesia, pejuang kehidupan. Jangan pernah menyerah-kalah !

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun