Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Ketika Lelaki Berburu Selangkangan

16 Oktober 2010   10:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:23 617 0
[caption id="attachment_291645" align="alignleft" width="200" caption="Gbr: Googleimages"][/caption] Lelaki layak disumpahi. Tidak sekadar menjadi batu seperti yang sudah dialami Malin Kundang, yang hanya menjadi cerita pengantar tidur dan membuat kanak-kanak leluasa tumpahkan kencing di kasur. Melainkan, menjadi kotoran babi. Sumpah itu layak ditumpahkan. Dari mulut perempuan yang ditinggalkan kekasihnya. Dari mulut tanah yang dipenuhi tinja berbau yang ditumpahkan lelaki. Dari mulut langit karena lelaki dengan lancang acungkan  kemaluan ke arahnya. Dari mulut perempuan. Sekian ribu lelaki mati tanpa malu setelah mengambil kapak-kapak tajam dan mencingcang hati perempuan. Tanpa harga diri. Setelah mereka diam-diam menjadikan kemaluannya seperti pisau-pisau jagal tidak bersarung, karena semua daging dipandang sebagai sarungnya. Di sayat-sayat. Sampai ke hati.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun