Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Bak Kemarau Merindu Hujan

30 Januari 2023   16:04 Diperbarui: 30 Januari 2023   17:03 295 41
Masih kudekap tangis, agar dia tidak menitis
Masih kuredam luka, agar dia tidak bergema
Diam kusimpan di palung samudra
Dan tetaplah rapi menjadi rahasia
Hingga mata teduh datang menyapa

Mata teduh hanya khayalan sehari-hari
Bila malam takut terlelap lirik tajam kan datang lagi
Segala gerak ciutkan nyali
Ungkapan cinta jauh panggang dari api

Sebait rindu melukiskan aksara
Padamu wahai sang pencuri hati
Kunanti cinta dari muara kasihNya
Bersua dalam ikatan halal nanti

Bersua dalam ikatan halal
Sejatinya itu harapan setiap insan
Yang ingin memadu kisah kasih setia di hadapan Tuhan
Namun kiranya dimana engkau gerangan
hingga kini aku masih dalam penantian

Lelah hati tuk menanti hadirmu
Sekian lama harap ini menggebu
Kini kau telah pergi berlalu
Janji yang kita ukir tumpaslah semu
Kupendam bayang nan kenang selalu di pelupuk kalbu
Tegar panjatkan pinta agar lekas bertemu

Pertemuan itu sangat kurindu
Walau dalam tujuh purnama
Duhai pujaan hatiku, ku sangat rindu
Janganlah pupuskan harap dan cintaku
Dalam satu bait doaku
Jadikan itu semua pasti dalam takdir
Untuk bersama hingga senja tiba

Senja sudah menyapa
Dalam hati risau bertapa
Kukira dia yang kucinta
Ternyata takdir tak kuasa
Kutunggu cinta kembali dalam asa
Cinta kepadamu Sang Maha Kuasa

Sesungguhnya cinta tak harus ditunggu
Karena cinta datangnya tiba-tiba
Dalam dekapan rindu yang menggebu
Menghampiri rasa gejolak di dada

Rasa gejolak yang seperti ombak bergulung
Menggedor dada yang semula beku
Kini menghadirkan kuntum menguncup
Semoga akan mekar memenuhi relung

Cinta mekar memenuhi relung
Sebab rasaku tak bertepuk sebelah tangan
Menanti restu semesta tercipta
Hingga Aku dan kamu menjadi kita

Kita selalu yakin bahwa cinta adalah janji
Membawa harap untuk di penuhi
Menunggumu tak pernah lelah
Karena cinta tak pernah salah

Cinta tak pernah salah
Hati kan berjalan dengan terarah
Dipertemukan dalam satu titik
Suka cita dan asa terbetik
Langitkan doa harapan terwujud
Penantian berujung dalam sujud

Hanya satu nama di akhir sujud
Menanti seperti kemarau merindu hujan
Kadang ragu menyapa
tapi rasa tak pernah pudar
Relung hati bertahan seperti menanti pemburu pulang ke rumahnya

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun