Mohon tunggu...
KOMENTAR
Worklife Pilihan

Menyikapi Saat-saat yang Menyebalkan Dalam Pekerjaan

9 September 2019   20:54 Diperbarui: 9 September 2019   21:01 252 20
Tentunya dalam rutinitas kerja sehari-hari di kantor ada saja kalanya anda mengalami saat-saat yang menyebalkan.

Anda pasti pernah menghadapi situasi, dimana pekerjaan sedang menumpuk dan menjelang deadline waktu, tapi ada saja beberapa pekerjaan insidentil lainnya yang tiba-tiba saja datang pada anda tanpa diprediksi.

Pastinya tugas tersebut akan semakin menambah beban kerja semakin meningkat, tatkala Anda sedang sibuk-sibuknya fokus dan konsentrasi mengerjakan berbagai tugas pekerjaan bidang anda, ternyata ada beberapa tugas insidentil lainnya yang dibebankan pada Anda.

Bahkan beberapa pekerjaan yang baru saja datang tersebut terkadang harus menyita waktu anda yang tidak sedikit atau malah membuat Anda meninggalkan pekerjaan Anda.

Atau malah ada saja situasi ketika rekan kerja yang tiba-tiba datang menghambat pekerjaan anda, padahal terkadang rekan kerja tersebut hanya sekedar bertanya saja atau mengajak berdialog sederhana saja serta sekedar minta tolong sedikit bantuan.

Akan tetapi rasanya saat itu bagi anda momennya begitu terasa kurang pas karena mengganggu dan memecah fokus serta konsentrasi anda dalam mengerjakan tugas anda.

Belum lagi ditambah ada pesan whatsapp dan dering ponsel yang datang dari pacar, suami, istri, anak atau kerabat maupun rekan kerja dan orang-orang lainnya yang juga datang disaat-saat kesibukan anda dan momennya dirasa kurang pas saat itu.

Nah, pastinya rasanya sangat menyebalkan sekali bukan?

Anda dalam hati pasti bergumam, aduh belum juga kerjaan ini selesai datang pula beberapa pekerjaan lain, gak liat apa, ini lagi sibuk dan fokus nyelesaikan kerjaan, yang ini aja belum kelar, kok ya datang kerjaan lainnya. Gak ngerti banget sih?

Ini juga nih si orang satu ini, nambahin ribet, padahal tau juga orang lagi sibuk, datang nanya-nanya, coba nanti dulu tanyanya atau minta tolongnya nanti kan bisa, liat situasi coba, gak pas banget sih?

Aduh ini juga ngapain juga whastapp datang melulu handphone bunyi melulu, ngechat apa sih, mau ngomong apa sih, gak tau apa, ini loh lagi kerja coba nanti aja, ntar kan juga pulang ke rumah, ntar kan juga bisa ketemu, kok kayak ga ada waktu lain aja sih?

Dan dapat dipastikan kalau anda menuruti semua itu kerjaan pokok anda jadi tertunda, karena sementara waktu harus ditinggalkan untuk mengerjakan tugas yang lainnya, melayani pertanyaan teman dan menolong teman serta menjawab pesan ataupun mengangkat ponsel.

Sekalinya balik lagi ke pekerjaan semula jadi lupa, sampai dimana juga tadi pekerjaan, tadi sedang apa, kadang yang sering terjadi malah lupa dan blank, jadi musti mengingat lagi, mikir lagi sedikit atau mereview lagi pekerjaan agar tersambung lagi menuju fokus dan konsentrasi semula.

Kalau sudah begini, pasti rasanya saat itu sebel banget, fokus dan konsentrasi hancur, kepala rasanya mumet, pengen teriak, pengen marah, tapi tak terlampiaskan, pokoknya jengkel banget sampai ke puncak.

Kemudian juga kalau terus-terusan menuruti dan memendam rasa sebal itu, bisa membuat mood jadi hilang, yang tadinya semangat karena sudah fokus dan konsentrasi, gegara terusik pasnya mau kerja lagi jadi bad mood.

Situasi dan kondisi ini pastinya banyak dialami oleh karyawan ataupun pegawai. Oleh karena itu, dalam menyikapi rasa sebal tersebut maka perlu melihat dari berbagai sudut pandang apakah mengenai rasa sebal itu memang harus dikedepankan atau dikebelakangkan.

Memang sih dalam kondisi emosional seringkali muncul rasa sebal kalau kondisinya seperti diatas tadi, tapi kalau lebih diresapi lagi dengan bijak maka rasa sebal itu tak perlu dilakukan. nah berkaitan dengan itu, semoga apa yang penulis bagikan ini dapat bermanfaat.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun