Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Negeri Belantara

10 Maret 2012   13:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:15 94 0
Pagi kala itu
Sang mentari tersipu malu menampakkan kemilaunya
Di balik gunung yang menjulang tinggi,
mega gelap mulai menyelimuti bumi
Menyelimuti negeri belantara
yang dikuasai manusia rakus harta, rakus kuasa, rakus pujian, rakus segalanya

Negeri belantara
Negeri yang di dalamnya tersimpan mutiara tiada tara
Namun entah kenapa penduduknya miskin,
tubuhnya kering kerontang berbalutkan daging tipis
Kemana mutiara itu, mutiara yang kilaunya melebihi cahya rembulanMutiara yang mampu mengentaskan kemiskinan


Ohh.. Tuhan Sang Pencipta Mayapada
Kami tahu itu semua karunia-Mu untuk negeri ini
Kami paham kekayaan bumi, tanah air pertiwi bagi penduduk penghuni negeri ini
Bukan ‘tuk mereka yang rakus,
mereka yang tak punya jati diri,
bahkan bukan tuk mereka yang tega menggadaikan masa depan negeri demi kepuasaan semu belaka

Kepada siapa kami harus mengadukan nasib yang menimpa ini, Ohh Tuhan
Wakil rakyat kami tak mau mendengar jerit keluh kesah kami,
Pejabat kami tak mau bergaul dengan kami dan tak peduli
Hukum negeri belantara ini juga tak mengenal keadilan bak hukum rimba raya
Hukum rimba penuh kuasa, kami yang selalu ditindas tak mampu berbuat apa-apa
Ini sungguh tak adil,
di saat kami melanggar aturan dengan gampangnya kami masuk penjara,
dengan gampangnya kami disiksa
Jikalau kalangan atas melanggar aturan, mereka tetap bisa berlenggang suka cita
Hukum tak bertaring kala menatap penguasa, hukum tak berbicara di saat korupsi merajalela

Negeri belantara…
Tak hanya hukum yang termangu membisu,
kedaulatan negeri ini juga sirna tak berbekas, tatkala perekonomian didikte negeri seberang samudera
Dengan senang hati penguasa kami, memberikan mutiara negeri di tengah gejolak sosial masyarakat atas bumi
Penguasa tak menghiraukan aspirasi kami, seolah kami ini bak keledai bodoh
S’makin merana nian keadaan kami, untuk makan nasipun kami harus mendatangkannya dari negeri seberang
Untuk merasakan asinnya garam, kami juga harus meminta belas kasih negeri lain
Bukankah negeri ini punya laut yang luas, tanah yang subur, bongkahan mutiara yang kaya

Wahai para penguasa negeri belantara ini..
Bukankah tanah air pertiwi ini dikaruniakan oleh Tuhan untuk kesejahteraan dan kemakmuran penduduk, ya kami-kami ini
Sudahilah segera malapetaka yang telah menimpa anak cucu lintas generasi
Rangkulah kami, perhatikanlah kami, sejahterakanlah kami!Kami yakin, engkau masih punya hati, masih ada rasa berbagi..JJ The End JJ

Pogungrejo, 1 Januari 2012
Ringga Arif Widi Harto®

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun