Angin menerpa seluruh perbukitan dengan semilir anggunnya yang menyejukkan. Saat itu, Sekar berdiri tegak tepat dibawah sebuah pohon yang dari sana ia memandang hamparan hijau hutan yang berbaris menutupi seluruh dasar lembah yang curam. Sekar terserap ke pemandangan tersebut amat dalam. Beberapa saat tidak menyadari keberadaannya. Aku tidak mau menjadi orang buta, hingga hilang tenggelam segala makna, dan gerak tak punya arti. Sekar tahu, sudah berapa orang yang tertipu oleh matanya sendiri. Bahkan dahulu, ia juga begitu. Dibohongi oleh indra.