Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Alam & Tekno

Pembangkit Thermal Akan Menjadi Stranded Asset (Aset yang terbengkalai) Tanpa Adanya Alternatif Bahan Bakar

30 September 2022   16:50 Diperbarui: 30 September 2022   16:53 184 0
Pemanasan global dan perubahan iklim merupakan masalah bersama untuk segera diatasi. Menurut IEA, sektor ketenagalistrikan telah menyumbang emisi sekitar 38% dari total emisi CO2 global, sementara di Indonesia menyumbang emisi karbon terbesar kedua karena ketergantungan pada penggunaan bahan bakar berbasis fosil. Dekarbonisasi di sektor ketenagalistrikan merupakan langkah penting untuk mengurangi emisi dalam rangka menuju Net Zero Emission. Sistem ketenagalistrikan yang ada saat ini sangat bergantung pada pembangkit listrik berbasis thermal yang sebagian besar berasal dari pembangkit listrik berbahan bakar Batubara. Sehingga upaya upaya untuk mengurangi emisi sangat diperlukan dengan mengganti pembangkit listrik termal ini dengan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan (seperti matahari dan angin) atau melengkapi pembangkit tersebut dengan teknologi penangkap emisi karbon seperti Direct Capture, Bioenergy Carbon Capture & Storage (BECCS), Carbon Capture and Storage (CCS) atau Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS). Namun pemensiunan dini atau penggantian secara cepat pembangkit listrik termal ini akan memakan biaya karena beberapa pembangkit termal masih memiliki masa pakai sampai beberapa tahun kedepan dan tanpa bahan bakar alternatif pembangkit listrik tersebut menjadi aset yang terbengkalai.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun